HABARI.ID, KOTA GORONTALO I Selama tiga hari kedepan sejak Senin (11/04/2022) sampai dengan Rabu (13/04/2022), Cric (Climate Resilient and Inclusive Cities) dan Bappeda Kota Gorontalo menggelar penyusunan konsep Renaksi (Rencana Aksi) dan hasil perhitungan inventarisasi GRK (Gas Rumah Kaca).
Kegiatan yang dihadiri Cric Project manager tersebut, menurut Wali Kota Gorontalo DR. H. Marten Taha, SE. M.Ec Dev sangat bagus.
Ia jelaskan, climate resilient and inclusive cities atau Cric merupakan projec cric yang didanai oleh uni eropa dan, dilaksanakan di 10 kota percontohan di indonesia dan telah menghasilkan serangkaian kegiatan antara lain penyusunan rencana aksi iklim.
Setelah sebelumnya, telah menyusun laporan kajian perkotaan untuk 10 kota yang berfungsi sebagai dokumen dasar bagi kota-kota, untuk menganalisis isu-isu prioritas di tingkat makro dan strategis, yang dalam dokumen perencanaan ketersediaan air bersih.
“Untuk itu, melalui fasilitasi program diantaranya program pengelolaan cric berupa kegiatan pelatihan limbah dan persampahan, polusi penyusunan rencana aksi iklim, udara, sistem peringatan dini untuk dengan beberapa tahapan yang sudah bencana terkait iklim ..,”
“Dan hari ini merupakan pelatihan ketiga, yakni penyusunan konsep rencana aksi dan hasil perhitungan inventarisasi GRK ..,”
“Yang diharapkan akhir dari pelatihan ini akan yang menghasilkan dokumen rencana aksi iklim / climate action plan (cap) yang dapat bermanfaat bagi kota gorontalo utamanya dalam menyelesaikan permasalahan air dan sanitasi yang menjadi fokus utama,” pungkasnya.(bnk/habari.id).