HABARI.ID, GORONTALO UTARA I Dengan memperhatikan hasil studi kelayakan dari konsultan, Rabu (09/02/2022) Pemerintah Kabupaten Gorontalo Utara mulai menyeriusi rencana optimalisasi peningkatan pelayanan kesehatan yang dibuktikan dengan rencana pembangunan Rumah Sakit Pramata Gorontalo Utara.
Rumah Sakit type D ini rencananya bakal berdiri di lahan seluas 3 hektar yang berlokasi di Kecamatan Tolinggula. Pembangunan Rumah Sakit Pratama itu pun bakal mengucurkan anggaran kurang lebih Rp. 42 Miliar.
Hadir dalam Feasibility Study tersebut, Sekda Gorontalo Utara, Suleman Lakoro mengatakan, pembangunan RS Pratama tersebut akan menggunakan anggaran DAK.
“Harus segera ada langkah dan prosesnya, karena ini menggunakan alokasi dana DAK maka harus cepat..,”
“Jangan sampai terlambat, seperti beberapa pembangunan yang menggunakan DAK tapi tidak selesai, kita mengembalikan uang tersebut. Tentu itu merugikan keuangan Pemkab Gorontalo Utara,” ungkapnya.
Rencananya RS Pratama ini akan memiliki 17 bangunan yang masing-masing memiliki fungsi pelayanan.
“Rencana dan uji kelayakan sudah memperlihatkan bahwa tidak ada kendala da layak, terlebih soal lokasinya yang sudah cocok dan tidak ada kendala administrasi,” jelasnya.
Menambahkan penjelasan Sekda Gorontalo Utara, Kepala Dinas Kesehatan, Rizal Kune mengatakan, pembebasan lahan akan segera dilakukan dalam waktu dekat.
“Kita mulai proses bulan depan, karena ini merupakan kebutuhan masyarakat, memang anggarannya besar. Tetapi kita wajib lihat need value dari sarana kesehatan ini,” ungkapnya.
Dari hasil uji kelayakan, rumah sakit ini membutuhkan setidaknya minimal 4 orang dokter, tenaga kesehatan 11 orang, tenaga non medis 3 orang dan manajerial 1 orang Direktur, 1 orang Sub bagian PU, dan 2 Orang tenaga Administrasi.
RS Pratama Dorong Peningkatan SDM Kesehatan
Menyikapi kebutuhan SDM di Rumah Sakit Pratama itu, Rizal Kune mengungkapkan, pihaknya telah mempersiapkan dan merencanakan pemenuhan tenaga kesehatan tersebut.
“Kita sudah buat, dengan perencanaan kita dengan kelangkaan dari pada dokter dan Nakes kita sudah buat perencanaan..,”
“Bahkan untuk tenaga dokter seharusnya yang masuk 12 orang namun karena kita menyesuaikan dengan anggaran kita batasi 7 orang,” tekannya.
Rizal mengatakan demi memenuhi kebutuhan tenaga medis secara umum di Gorontalo Utara, dirinya telah mengusulkan setidaknya 300 lebih PPPK ke MenPAN-RB.
“ke depan juga kita rekrut yang memang berasal dari Gorontalo Utara, atau putra daerah..,”
“Karena pasti 2023 tidak lagi ada tenaga kontrak,” jelasnya. (Wi/Habari.id)