HABARI.ID I Memang tidak ada rumus pasti dalam mengelola pemilihan umum alias pemilu, sebap jika alasan kemenangan adalah ketokohan calon, banyak fakta dimana orang baru yang “belum tokoh” bisa memenangkan pemilu, kalau ukuran kemenangan dianggap karena kehebatan strategi, banyak kita saksikan para maestro politik yang terkenal bukan saja karena memiliki keahlian tapi bahkan insting pertarungan yang hebat, juga tumbang saat pemilu, pun jika ukuran kemenangan dilihat karena ketersediaan logistik yang memadai, banyak fakta juga dimana para pengusaha besar yang terjun dalam dunia politik serta jorjoran amunisi saat pemilu tapi tetap saja kandas juga dalam pertarungan, begitu pula jika indikator kemenangan dianggap karna harus memiliki koalisi partai pendukung yang besar, justru banyak kita saksikan koalisi mungil sukses menumbangkan koalisi gemuk, mungkin inilah yang disebut hukum alam dalam politik, dia tidak melihat tua atau muda, kuat atau lemah, besar atau kecil, kaya atau miskin, perempuan atau laki-laki, berpengalaman atau tidak, baru atau lama, tapi siapa yang mampu mengorganisir dengan hebat, menggalang dengan cepat, serta “mengunci” diwaktu yang tepat maka hampir bisa dipastikan dialah yang akan memenangkan pemilu.
Oleh: Ghalieb Lahidjun, Wakil Ketua Organisasi Kaderisasi dan Keanggotaan DPD Partai Gokar Provinsi Gorontalo.
Kalau kita mencermati dinamika politik pada pemilukada Kabupaten Gorontalo utara baru-baru ini, banyak prediksi publik yang terlihat meleset oleh karena berusaha menyimpulkan hasil pemilu dengan menggunakan standar perhitungan umum, sebap bisa jadi sebagian orang menilai bagaimana mungkin Thoriq Modanggu dan Nurjanah Yusuf, pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati nomor urut dua yang diusung oleh partai Golkar dapat memenangkan pemilu saat PSU kemarin, sementara rival politik mereka yakni Pasangan Roni Imran dan Ramdan Mapiley paslon nomor urut satu terlihat jauh lebih unggul dari berbagai aspek, sepeti didukung oleh hampir seluruh partai yang memiliki kursi di DPRD, minus PDIP yang memiliki calon sendiri, dibekingi oleh pengusaha besar seperti yang sering dipublis oleh timses dan relawannya dalam beberapa kali postingan di media sosial, bahkan di badani juga oleh tokoh-tokoh politik besar lagi ternama baik yang berskala lokal maupun nasional, apalagi yang paling menambah keyakinan mereka adalah pasangan nomor urut satu ini menjadi pemenang pemilu pada pemilihan tanggal 27 November 2024 kemarin, dengan selisih kemenangan sekitar 12.559 suara.
Terjadinya arus balik pemilih seperti ini bukanlah hal yang baru dalam dunia demokrasi di indonesia, ada begitu banyak fakta dimana prediksi kemenangan sebelum pemilhan berbanding terbalik dengan hasil pemilu, bahkan saat survei dilakukan oleh lembaga-lembaga survei terkemuka yang memiliki track record integritas yang tidak diragukan, misalnya terjadi di Provinsi Banten dan Daerah tetangga Provinsi Sulawesi Utara serta banyak lagi daerah lainnya di Indonesia. Mungkin inilah nasehat sederhana yang pernah disampaikan oleh kawan lama dikampung saya dengan istilah bahwa “bola itu bulat” jika sudah ditendang, akan susah diprediksi dia menggelending kearah mana, bisa dipengaruhi oleh cara menendang, jenis bola, volume udara dalam bola, jenis dan kesejajaran pangkasan rumput dilapangan, arah angin saat bola ditendang, juga kering lembabnya lingkungan sekitar bola yang menggelinding, sekali lagi bola itu memang bulat kawan”. Bagitu nasehat sahabat saya dikampung, ketika menasehati saya saat mengalami kegagalan bertarung dipileg tahun 2019 yang lalu.
Terlepas dari segala kajian dan analisis dalam catatan diatas, sebagai sesama kader beringin, saya menaruh perhatian khusus kepada segenap pengurus, kader dan simpatisan partai Golkar di Gorontalo utara, tidak mudah menghadapi ujian pemilu yang panjang dan penuh dengan ketidak pastian seperti yang mereka alami saat ini, bergerak sendiri, dicaci maki, dihina, dikucilkan, di gempur oleh pasukan lawan yang tidak sedikit, ditambah lagi partai Golkar selama kurun waktu dua kali hajatan pesta demokrasi di Gorut kerap kali mengalami kekalahan dalam pemilukada, dan bahkan terakhir kalah lagi pada saat pemilu serentak 27 November tahun 2024 kemarin, ini semua tentunya cukup melemahkan “iman politik” serta menggoyahkan keyakinan strategis dalam menumbuhkan kembali spirit pertarungan politik.
Namun ibarat akar pohon beringin yang menancap sangat kuat kedalam tanah sehingga tak mudah goyah walaupun diterjang badai, begitulah mungkin gambaran dari kuatnya kesabaran dan daya tahan mereka, seperti batang pohon beringin yang besar dan kokoh serta menjulang tinggi keatas, begitulah mungkin besarnya semangat juang, harapan dan cita-cita mereka, ibarat cabang, ranting dan daunnya yang tumbuh rimbun, begitulah usaha mereka mengayomi, menggalang dan meyakinkan masyarakat, bahwa berteduh dibawah pohon beringin akan terasa jauh lebih nyaman saat melewati masa-masa sulit yang tengah dihadapi masyarakat saat ini, adapun kehadiran tokoh-tokoh penunjang seperti Rusli Habibie (RH) sebagai Ketua DPD Partai Golkar Provinsi Gorontalo dan Revan Saputra Bangsawan (RSB) sebagai putra terbaik kecamatan Monano, Kabupaten Gorut, serta beberapa tokoh pendukung lainnya, bagi saya mereka ibarat seperti Hujan lebat yang menyirami romantisme politik Gontalo utara, sampai pada akhirnya setelah hujan reda, semua baru tersadarkan bahwa ada cahaya terang dibalik mendung gelap yang menyelimuti Gorontalo utara selama ini.
Kini setelah pemilukada ini, jika tidak ada lagi halangan menuju pelantikan nanti, terutama di Mahkamah Konstitusi, maka tanggungjawab partai Golkar Gorut akan semakin berat, sebagaimana salah satu penggalan pidato Barac Obama saat terpilih sebagai presiden Amerika pada periode pertamanya, dia mengatakan bahwa “kemenangan ini bukanlah perubahan yang kita cita-citakan, tapi kemenangan ini hanya kesempatan bagi kita untuk melaksanakan perubahan yang kita impikan”.
Akhirnya Hanya Sang Penciptalah yang tau persis takdir perjuangan politik kita, dulu kita pernah menang, setelah itu kita kalah, sekarang kita kembali menang, begitulah seterusnya Tuhan mempergilirkan nasib perjuangan kita, sesungguhnya Allah SWT kuasa atas segala sesuatu, dan Semoga Allah SWT merhidoi kemenangan ini, serta mengirimkan pertolongan untuk menjaganya. Wallahualam bisawab.(**).