HABARI.ID, DEKOT GORONTALO I Sekretaris Komisi A, Tien Suharti Mobiliu ungkapkan kekecewaannya setelah mendengar penjelasan dari Badan Anggaran tentang 25 aspirasi yang dimasukkan dalam e-pokir.
“Hanya ada 6 Aspriasi yang terealisasi dari 25 aspirasi yang dimasukkan anggota DPRD,” ucap Tien usai melakukan rapat Badan Musyawarah DPRD Kota Gorontalo yang bertempat di Aula II DPRD Kota Gorontalo, Senin (10/01/2022).
Ia menyadari, kondisi pembahasan di tahun ini tidaklah seperti pembahasan di tahun-tahun sebelumnya. Hal ini dikarenakan sistem pengelolaan keuangan sudah bersifat SIPD.
“Ternyata, itu harus berjenjang. Dia harus di programkan dari awal. Kalau dulu walaupun tidak di RKPD kita bisa masukkan pada pembahasan anggaran,” ucap Srikandi dari partai Hanura ini.
Tien berfikir pergantian ke SIPD hanya peralihan nama saja. Namun ternyata regulasinya juga sudah berbeda.
“Sehingganya, hal itu yang mementahkan aspirasi kami selaku anggota DPRD. Memang saya pribadi cukup kecewa. Aspirasi itu sudah kita sampaikan saat reses lalu,” bebernya lagi. Pun demikian, Tien mengatakan dirinya tidak menyalahkan siapapun dalam hal ini.
“Kami tidak menyalahkan TAPD, kami tidak menyalahkan diri sendiri juga. Tapi menurut kami, kami yang mempunyai hak budgeting tapi seolah-olah kami tidak berdaya,” keluhnya.
Kedepan Ia berharap, kepada pihak eksekutif agar dapat meningkatkan kembali koordinasi, kemitraan dan kolaborasi serta sinergitas antara pihak eksekutif dan legislatif.
“Saya juga berharap ketika bulan Maret nanti bisa ada revisi RKPD. Kami juga berharap ke eksekutif, Mitra dan TAPD ketika ada regulasi-regulasi yang baru terkait dengan aturan SIPD untuk memasukkan nomenklatur, nomor mata anggaran dan lain sebainya, serta jika ada regulasi yang turun nanti itu bisa disampaikan kepada kami selaku anggota DPRD melalui rapat ataupun pertemuan,” pintanya. (Dyt/Habari.id)
