KAMPUS UNGGUL DAN BERKEMAJUAN I Wujudkan Desa Digital Services, Program Studi Sistem Informasi dan Pusat Studi Inovasi Desa Melaksanakan Kegiatan FGD (Focus Group Discussion) Digitalisasi Pelayanan Berbasis Sistem Informasi di Aula Kantor Desa Tabulo, Kecamatan Mananggu, Kabupaten Boalemo pada Jum’at, 28 Oktober 2022 bertepatan dengan hari Sumpah Pemuda.
Dalam pelaksanaan FGD kali ini, Proram Studi Sistem Informasi dan Pusat Studi Inovasi Desa UMGO mengangkat tema tentang “Digitalisasi Pelayanan Berbasis Sistem Informasi Desa (SID)”.
Kegiatan ini merupakan bagian dari pengabdian dosen dalam mewujudkan desa digital servis yang nantinya juga akan menjadi desa binaan dari Program Studi yang ada di Universitas Muhammadiyah Gorontalo.
Kegiatan tersebut dimulai dari Pukul 13.00-17.00 wita dan disambut hangat oleh pemerintah Desa yang diwakili oleh Sekretaris Desa Tabulo, Supriyanto Poluwalo dan aparat desa lainnya serta dari Unsur Badan Permusyawarata Desa (BPD).
Dalam sambutannya, Sekretaris Desa Tabulo mengucapkan penghargaan dan apresiasi setinggi-tingginya kepada para dosen yang hadir untuk melaksanakan kegiatan FGD.
“Kami pemerintah Desa Tabulo sangat bersyukur dengan adanya kegiatan FGD ini. Bagi kami kegiatan FGD adalah sebuah kegiatan yang memfokuskan pada pemecahan masalah yang ada di desa berupa pelayanan yang berbasis digital…,”
“Sehingga kami mengharapkan kedepan bahwa desa ini dalam pelayanan yang diberikan dapat berbasis elektronik” jelas Supriyanto, dalam sambutannya.
Sementara itu, Ketua Program Studi Sistem Informasi, Wahyudin Hasyim, M.Kom yang didampingi oleh Dosen SI, Alter Lasarudin, M.Kom dan Hilmansyah Gani, M.Kom dalam kegiatan tersebut menjelaskan bahwa saat ini Program Studi SI telah mebuat sebuah aplikasi yang disebut dengan “Wirehouse Village”.
“Aplikasi ini sebenarnya hampir mirip pengoperasiannya seperti Sistem Informasi Desa, hanya saja aplikasi yang dibuat oleh Prodi SI ini lebih mudah dalam pengoperasiannya serta mendapatkan pendampingan dalam proses pengaplikasiannya sampai para aparat desa mampu dan mahir dalam penggunaannya,” tukasnh.
Lanjut Wahyudin, Aplikasi ini kami buat dalam rangka memudahkan pemerintah desa dalam menyusun pembuatan keputusan terkait dengan pelayanan yang akan diberikan kepada masyarakat, selain itu aplikasi ini akan memudahkan pemerintah desa serta masyarakat dalam melihat seperti apa perkembangan desa hingga saat ini.
Kegiatan tersebut diawali dengan pemaparan tentang pentingnya pelayanan berbasis elektornik yang disampaikan oleh Umar Sako Baderan, M.Si selaku anggota Pusat Studi Inovasi Desa sekaligus dosen Program Studi Administrasi Publik.
Dalam materinya, Umar menjelaskan bahwa saat ini dengan kemajuan teknologi serta wujud adanya reformasi pelayanan public, badan public termasuk pemerintah desa sudah harus melaksanakan pelayanan yang berbasis digital guna memudahkan masyarakat dalam menerima pelayanan serta memutus waktu yang harus digunakan oleh masyarakat untuk mendapatkan layanan yang dibutuhkan.
“Sehingga masyarakat tidak harus selalu datang ke kantor desa jika hanya meminta surat keterangan pembuatan KTP ataupun administrasi kependudukan lainnya” tutupnya.(fp/habar.id)