Wali Kota Gorontalo Kawal Rapid Test 15 Warga Alumni JT Gowa

oleh
wali kota gorontalo kawal rapid test 15 alumni jt gowa
Wali Kota Gorontalo Marten A. Taha, saat memberikan sambutan pada kegiatan rapid test 15 warga almuni JT Gowa.
banner 468x60
HABARI.ID I Jumat (10/04/20) pagi Wali Kota Gorontalo Marten A. Taha, mengawal ketat pelaksanaan rapid test, terhadap 15 warga almuni JT Gowa juga masyarakat Kota Gorontalo, di halaman Kantor Dinas Kesehatan Kota Gorontalo.

Wali Kota Gorontalo jelaskan, dilakukannya rapid test terhadap 15 warga alumni JT Gowa ini, merujuk dari seorang teman mereka yang sudah dinyatakan positif Covid 19 oleh tim medis.

“Kami sengaja mengundang bapak-bapak kesini, untuk dilakukan pemeriksaan secara ketat oleh tim medis. Karena bapak-bapak diinformasikan, sesuai data yang kami terima, merupakan bagian dari 300 orang rombongan pertemuan Jamaah Tabligh di Gowa, Sulawesi Selatan,” ungkap Marten.

Pemeriksaan tersebut Marten jelaskan, sesuai dengan protokol kesehatan Covid 19. Serta dibawah koordinasi oleh Ketua Tim Gugus Tuga Provinsi Gorontalo, yakni Gubernur Gorontalo Rusli Habibie.

Dalam pemeriksaan kesehatan itu, dirinya juga berharap agar seluru pasien agar bersikap jujur kepada petugas medis, ketika hendak ditanya tentang riwayat saat tiba di Gorontalo.

“Kami juga meminta kepada seluruh pasien yang akan diperiksa, untuk terbuka kepada petugas medis, dan memberikan keterangan yang tepat. Agar Tim Gugus Tugas kami, bisa melacak atas penyebaran Covid 19. Ini demi kita semua,” jelas Marten.

Dari informasi yang Dia terima dari tim kesehatan Kota Gorontalo, bahwa total masyarakat Kota Gorontalo yang ikut ke pertemuam tersebut, ada sekitar 17 orang.

Diantaranya, 15 orang tengah menjalani pemeriksaa rapid test di Kantor Dinas Kesehatan Kota Gorontalo, sisanya, satu orang tengah menjalani perawatan di RSAS Kota Gorontalo. Dan terakhir satu orang lagi sudah pindah ke Kabupaten Gorontalo, bersama istrinya.

“Sekali lagi kami berharap, agar semua yang diperiksa untuk terbuka kepada tim medis, supaya dimasa inkubasi seperti ini, kami masih bisa melacak penyebaran virus ini dari aktivitas sebelumnya dilakukan oleh para pasien,” tutup Marten.(adv/4bink/habari.id).

Baca berita kami lainnya di

Tinggalkan Balasan