Tumbilotohe Dirayakan Sederhana

oleh
Tumbilotohe Digelar Sederhana
Gubernur Gorontalo Rusli Habibie dan istri Idah Syahidah ketika menyalakan padamala di gerbang adat atau alikusu, Selasa (19/5/2020). Penyalaan lampu botol sebagai bagian dari tradisi malam tumbilatohe atau pasang lampu tiga hari jelang hari raya Idul Fitri.[foto_hms.pmprv]
banner 468x60
HABARI.ID I Tak lagi semarak seperti tahun-tahun sebelumnya, perayaan tumbilotohe atau tradisi malam pasang lampu di tengah pandemi Covid-19, digelar sederhana oleh Pemerintah Provinsi Gorontalo.

Perayaan tumbilotohe hanya diisi dengan doa dipimpin seorang imam dan turut dihadiri oleh Gubernur Gorontalo Rusli Habibie beserta ibu Idah Syahidah.

Acara yang berlangsung di Rumah Jabatan Gubernur, Selasa (19/05/2020) itu dilanjutkan dengan pemasangan secara simbolis lampu botol yang sudah diletakkan di gapura adat atau alikusu.

“Tradisi ini biasa dilaksanakan tiga hari sebelum idulfitri. Tahun ini masih dalam suasana covid-19 sehingga semua aktivitas menghimpun orang banyak tidak dilakukan.

Tumbilotohe juga tidak dilaksanakan besar-besaran, kita sebagai daerah adat hanya melaksanakan di rumah masing-masing dengan kesedarhanaan,” ucap Plt Kepala Biro Pemerintahan dan Kesra Asri Banteng.

Meski tidak dilaksankan secara meriah, Asri berharap makna dari tradisi adat ini tetap menyala di dalam hati warga Gorontalo.

Tumbilotohe selain sebagai luapan kegembiraan menyambut malam lailatulkadar juga dimaknai sebagai momentum untuk mengeluarkan zakat fitrah.

“Intinya kita berdoa. Hari ini tumbilotohe juga dilaksanakan di rumah jabatan wakil gubernur dan sekda. Mudah-mudahan ini bisa diikuti oleh masyarakat di rumah masing-masing,” imbuhnya.

Tumbilatohe atau malam pasang lampu merupakan ritual unik warga Gorontalo di malam 27-29 Ramadan. Warga menyalakan lampu tradisonal yang terbuat dari bekas botol minuman berenergi. Botol diisi minyak tanah dan diberi sumbu pada bagian atas.

Tradisi tahunan ini awalnya digunakan  untuk menerangi halaman rumah dan jalanan bagi warga yang ingin melaksankan ibadah di masjid-masjid untuk meraih malam lailatulqadar.

Seiring perjalanan waktu, tradisi ini semakin berkembang dan dijadikan sebagai festival yang menarik minat wisatawan lokal dan manca negara.(rls/fp/habari.id)

Baca berita kami lainnya di

Tinggalkan Balasan