Habari.id – Problem sedimentasi di danau Limboto, mustahil teratasi meski ada banyak proyek revitalisasi. Berapa pun anggaran yang dialokasikan untuk memulihkan danau tersebut, tetap saja belum mampu mengatasi masalah sedimentasi yang diakibatkan banyaknya anak sungai yang bermuara di danau itu.
Tapi belakangan muncul konsep dan gagasan baru, yang justru terinspirasi dari “ketakberdayaan” mengatasi sedimentasi danau Limboto. Gagasan baru tersebut adalah, merancang pulau buatan di danau Limboto.
Konsep pulau buatan itu, berawal dari ketiadaan lokasi untuk pembuangan sendimen danau yang diangkat dalam proyek revitalisasi. Konsep membuat pulau buatan yang berasal dari sedimen tanah yang dikeruk itu, disampaikan Adenan Rasyid, Kepala Balai Wilayah Sungai Sulawesi (BWSS) II Gorontalo saat audiens dengan media, Selasa (09/04/2019).
ada 3 pulau buatan yang akan dirancang. Dan tentu saja, pengerjaannya dilakukan bertahap. “Tiga pulau buatan itu, salah satunya akan kita bentuk mirip pulau sulawesi,” kata Adenan.
Tahun ini, kata Adenan, baru satu pulau yang akan dibangun. Diperkirakan satu pulau buatan itu, akan menelan anggaran sekitar Rp 30 Milyar, dengan luas sekitar 20 hektar. “Tahun ini, kami sudah usulkan pengadaan pulau buatan itu ke kementrian PU, dan peroleh respon positif,” timpalnya.
Di atas pulau buatan itu, juga bisa dimanfaatkan untuk berbagai kegiatan, termasuk menjadikannya sebagai pusat jajanan oleh-oleh khas daerah. Adenan yakin, ini akan menjadi wisata andalan baru di Gorontalo yang bakal memberi kontribusi bagi peningkatan pendapatan dan ekonomi masyarakat.(hl.id/hb.id)
