HABARI.ID I Tak hanya membenahi fasilitas dan sumber daya manusia (SDM), keinginan untuk menjadikan RSUD dr. Hasri Ainun Habibie juga sudah ditindaklanjuti dengan upaya melengkapi layanan.
RSUD Ainun Habibie kini telah membuka layanan operasi ortopedi (operasi bedah tulang). Dan layanan baru ini telah dimulai dengan operasi ortopedi perdana yang dilakukan Kamis (31/10/2019).
Ditangani dokter spesialis ortopedi, dr. Irawan Huntoyungo,M.Kes, Sp.OT, dibantu dokter spesialis Anastesi dr. Karliansyah, Sp.AN, operasi dengan durasi selama 70 menit itu, berlangsung dan sukses.
Menurut dr. Irawan Huntoyungo,M.Kes, Sp.OT, fasilitas yang dimiliki RS Ainun saat ini sudah sangat bagus, terlebih untuk tindakan operasi, meski masih ada beberapa fasilitas yang nantinya harus ditambah.
“Sudah bagus. Alat-alatnya sudah memadai, ruangannya juga sudah berstandar. Melihat jumlah pasien yang sudah mulai meningkat, tentu ruang bedah atau operasinya harus ditambah. Mungkin ini menjadi PR dari pemerintah Provinsi maupun RS dalam menambah ruangan operasi,” ucapnya.
Saat ini jumlah ruangan operasi di RS Ainun masih berjumlah satu ruangan. Sementara jumlah pasien yang harus mendapatkan penindakan bisa sampai 10-15 pasien.
“Secara keseluruhan saya melihat ini menjadi peluang besar bagi RS Ainun. Untuk penanganan ortopedi saja, belum banyak rumah sakit yang melakukan tindakan. Baru tiga di Gorontalo. Salah satunya di RS Ainun ini. Ini capaian prestasi yang luar biasa,” papar dr. Irawan Huntoyungo.
Hal senada juga diungkap dr. Karliansyah, Sp.AN. Menurutnya, penanganan operasi Ortopedi di RS Ainun memang baru pertama kali. Khusus penanganan anastesi tidak berbeda jauh dari penanganan operasi lainnya.
Namun dengan jumlah ruangan yang masih terbatas, sementara jumlah pengelola operasi yang sudah mulai banyak. Ini tentu saja masih membutuhkan tambahan ruang operasi.
“Untuk ortopedi sendiri membutuhkan waktu yang cukup panjang waktu operasinya. Dari segi persiapan yang harus matang, hingga kesiapan alat-alat serta tenaga medis lainnya …”
“Sementara RS Ainun baru memiliki satu ruang operasi. Sehingga operasi lainnya harus menunggu operasi ortopedi dulu, baru diambil tindakan,” ungkap dr. Karliansyah.
Dokter yang juga sebagai Kepala Instalasi Bedah Sentral itu menambahkan, bahwa resiko dari operasi ortopedi sangat besar.
Mulai dari pendarah, hingga masuknya udara ke dalam sistem sirkulasi darah yang bisa menyumbat pembuluh darah. Yang ditakutkan bisa terjadi hal yang tidak diinginkan.
“Kedepan kita berharap pembenahan ruangan operasi bisa mendapat perhatian lagi. Sehingga bisa melayani jumlah pasien yang lebih banyak lagi …”
“Sebab saat ini RS Ainun mulai banyak pengunjungnya, serta permintaan operasi yang kian meningkat. Sehingganya butuh penambahan ruangan. Untuk SDM, saya kira sudah sangat memadai,” paparnya.
Sementara itu, Direktur RS Ainun Habibie, dr. Yana Yanti Suleman mengapresiasi keberhasilan operasi ortopedi perdana di RS Ainun.
Dengan adanya layanan ortopedi di RS Ainun, maka sarana dan prasarana serta SDM di RS Ainun akan terus ditingkatkan.
Ia optimis bahwa pelayanan, sarana dan prasarana di RS Ainun Habibie akan terus meningkat karena pemerintah provinsi Gorontalo punya komitmen besar dalam menunjang pengembangan RS Ainu menjadi rumah sakit rujukan tersier di Indonesia Timur.
“Untuk menjadi rumah sakit rujukan terseier, harus dengan kesiapan yang matang, dan dukungan dari pemerintah Provinsi, DPRD maupun masyarakat. Keberadaan RS Ainun sudah sangat membantu masyarakat Gorontalo dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat,” kata dr Yana.(pr/habari.id)