HABARI.ID, TULUNGAGUNG I Dua oknum yang mengaku wartawan dan anggota LSM, diduga melakukan tindak pemerasan terhadap Klinik Ultra Medica Tulungagung. Keduanya juga sempat membawa-bawa (mencatut) nama Bupati Tulungagung untuk memuluskan aksi mereka.
Dalih tentang adanya pelanggaran protokol kesehatan (Prokes), jadi motif pemerasan. Dari pengakuan pimpinan Klinik Ultra Medica, Ahmad Fuad, dua oknum ini sempat mendatanginya dengan meminta sejumlah uang.
“Intinya minta duit. Bahasanya; ‘semua aman kalau sama saya. Ya tahu sama-sama tahulah’. Senin (04/01/2021) sudah saya kasih satu juta,” ungkap Fuad melalui sambungan telepon seluler Selasa (12/01/2021).
Kedua oknum ini juga sempat menghubungi lagi Ahmad Fuad pada Senin (11/01/2021), meminta sejumlah uang lagi. Tapi kali ini mereka sudah membawa-bawa (mencatut) nama Bupati Tulungagung.
“Kemarin sudah saya kasih. Ini menghubungi saya lagi minta 500 ribu katanya untuk pribadi …,”
“Kemarin juga membawa nama Bupati. Mereka bilang, ‘tanya aja ke siapa pun. Pak Bupati juga bisa ditanya tentang saya siapa dan seperti apa’,” pungkasnya.
Pimpinan Klinik Ultra Medica, Ahmad Fuad memang belum mengabulkan permintaan dari kedua oknum tersebut. Dan kalau keduanya masih ngotot dengan permintaan uang Rp. 500 Ribu itu, bakal balik melaporkan tindakan itu ke Polisi.
Bukti transferan 1 Juta Rupiah serta identifikasi CCTV saat keduanya datang menemui Ahmad Fuad di Klinik yang beralamat di Jl. Ki Mangun Sarkoro, No. 23 Beji Boyolangu, Tulungagung itu, bisa menjadi bukti.
Belum Ada Laporan ke Pemkab Tulungagung
Soal dua oknum yang mencatut nama Bupati Tulungagung ini, mendapat tanggapan dari Kabag Humas dan Protokol Pemkab Tulungagung, Galih Nusantoro.
Melalui selular Galih mengatakan, “Bupati tidak pernah memerintahkan orang maupun lembaga lain jika itu terkait dengan penegakan protokol kesehatan, selain Satgas COVID-19 …,”
“Terkait oknum yang mengaku bahwa mereka adalah orangnya Bupati, belum ada laporan resmi dari pihak yang dirugikan. Nanti jika ada yg melapor tentu akan ada tindaklanjutnya,” ungkap Galih.
Galih kemudian mengimbau kepada masyarakat Tulungagung, bila ada oknum yang mengaku-ngaku sebagai orangnya Bupati lalu meminta sejumlah uang, segera koordinasi dengan pihak Pemkab Tulungagung.
“Segera koordinasi dengan kami (Pemkab) selaku pihak yang berwenang, untuk mengetahui kebenaran dari tindakan yang mencatut nama Bupati,” pungkasnya.(fal/habari.id)