Pembangunan Jalan Tol Ruas Tulungagung – Blitar – Kepanjen Akan Dimulai Tahun Depan

oleh
Jalan Tol
Makrus Mannan, Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Tulungagung
banner 468x60

HABARI.ID, TULUNGAGUNG I Proyek pembangunan jalan tol ruas Tulungagung – Blitar – Kepanjen rencananya akan dimulai pada tahun depan dan ditargetkan selesai pada tahun 2025.

Hal ini di sampaikan Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Tulungagung, Makrus Mannan, seusai acara Konsultasi Publik di Ballroom Hotel Narita, Selasa (22/02/2022).

“Pembangunan ruas tol Tulungagung – Blitar – Kepanjen ini rencananya total sepanjang 99 Km. Namun untuk wilayah Tulungagung, pembangunannya sepanjang 33 Km, melewati 43 Desa di 7 Kecamatan wilayah Tulungagung,” terang Makrus.

Adapun daerah yang masuk rencana pembangunan Tol ini di antaranya adalah wilayah.

Kecamatan Boyolangu : Desa Bono; Desa Boyolangu; Desa Karangrejo; Desa Tanjungsari; Desa Wajak Kidul; Desa Wajak Lor; Desa Waung.

Kecamatan Gondang : Desa Bendo; Desa Dukuh; Desa Kendal; Desa Notorejo; Desa Rejosari; Desa Sepatan; Desa Tawing.

Kecamatan Kedungwaru : Desa Plosokandang; Desa Ringinpitu.

Kecamatan Ngunut : Desa Kacangan; Desa Karangsono; Desa Pandansari; Desa Purworejo; Desa Samir; Desa Sumberejo Kulon; Desa Sumberejo Kidul; Desa Sumberingin Kulon.

Kecamatan Rejotangan : Desa Banjarejo; Desa Blimbing; Desa Jatidowo; Desa Karangsari; Desa Pakisrejo; Desa Panjerejo; Desa Rejotangan; Desa Sumberagung; Desa Tanen; Desa Tegalrejo; Desa Tenggur; Desa Tugu.

Kecamatan Sumbergempol : Desa Doroampel; Desa Podorejo; Desa Sambijajar; Desa Tambakrejo; Desa Wonorejo.

Kecamatan Tulungagung : Kelurahan Kedungsoko; Kelurahan Kutoanyar.

“Konsultasi publik ini sebagai langkah uji kelayakan menuju penyusunan amdal. Untuk itu sebagai langkah awal, kami dari pihak DLH Tulungagung memfasilitasi kementerian untuk melakukan konsultasi publik. Dan yang jelas tadi dari pihak Desa dan Kecamatan kita undang untuk mendengarkan langsung paparan terkait rencana pembangunan tol ini serta untuk kita mintai masukan dan sarannya untuk kita disampaikan ke kementerian dengan harapan bisa meminimalisir adanya dampak negatif,” imbuhnya

Selain itu Makrus juga menyampaikan, setelah dilakukannya konsultasi publik, nantinya juga ada tim yang akan dibentuk untuk membahas masalah pembebasan lahan. Nantinya menurut Makrus pihak desa diminta bisa melakukan sosialisasi kepada warganya agar pembangunan tol tersebut bisa berjalan lancar.

“Nantinya dari pihak Pemdes juga diminta perannya untuk melakukan sosialisasi kepada warganya. Selain itu juga jangan sampai kita nanti hanya menjadi penikmat jalan saja. Sesuai informasi yang kita dapat dari Kementerian, pengerjaan fisik pembangunan tol akan dimulai pada tahun 2023 dan diusahakan selesai pada 2024 namun yang jelas ditargetkan pada 2025,” pungkasnya. (fal/habari)

Baca berita kami lainnya di

Tinggalkan Balasan