Nakes Muda Melindungi Wanita Tua dari Covid-19

oleh
nakes
Petugas kesehatan Dinas Kesehatan Kota Gorontalo, Ns. Ai Cucu Suryani S.Kep, saat memakaikan masker kepada Oma Sartin, lansia 72 tahun asal Kelurahan Moodu.
banner 468x60

HABARI.ID I Sabtu (19/06/2021) siang panggilan tugas masuk di pesan Whatsapp andriod miliknya. Masih dengan rutinitas yang sama melakukan penanganan pandemi Covid-19, yang kali ini berlangsung di Aula Rumah Dinas Wali Kota Gorontalo. Saat tiba di lokasi Ia melihat wanita tua berjalan perlahan menuju meja penanganan Covid-19, Ia pun langsung menghampiri wanita tua itu dan mengarahkan pemeriksaan suhu dan memakaikan masker dengan baik dan benar.

Sebut saja Ia, Ns. Ai Cucu Suryani S.Kep, gadis rantau asal Bandung yang kini sebagai Nakes (Petugas Kesehatan) di Dinas Kesehatan Kota Gorontalo.

Penanganan cepat Ia berikan kepada wanita usai 72 tahun akrab disapa Oma Sartin asal Kelurahan Moodu itu, menyemprotkan cairan hand sanitizer, memeriksa suhu, mengganti dan memakaikan masker baru.

Gadis bungsu dari lima bersaudara ini, sudah berpengalaman dalam melayani lanjut usia agar tidak mudah terkena virus mematikan tersebut.

Bahkan Ia menyebut, pelayanan kepada lanjut usia seperti melayani dan melindungi orang tua sendiri, supaya tetap sehat dan kuat di tengah pandemi Covid-19.

“Anak tetaplah anak, dan mereka adalah orang tua kami. Sebagai anak, tentu harus melindugi mereka. Meski bukan sebagai orang tua kandung, tetapi sebagai yang lebih muda, saya harus lebih menghormati dan melindungi kesehatan mereka melalui peran saya sebagai nakes,” ujarnya.

Pengalaman lain dirinya melayani lanjut usia, saat bertugas sebagai vaksinator. Tugas ini bisa dikatakan sedikit menantang, karena tidak hanya sekedar menyuntikan vaksin kepada masyarakat, tetapi bagaiman meyakinkan masyarakat lanjut usia tentang manfaat vaksin.

“Sejak awal Pemerintah Daerah khususnya Kota Gorontalo, telah mensosialisasikan dan mengedukasikan tentang vaksinasi ini. Namun masih ada saja masyarakat yang terjerumus dalam informasi yang tidak jelas atau hoax ..,”

“Kami sebagai petugas kesehatan di lapangan, tak hanya sekedar penanganan dan pelayanan, tapi kami terus berupaya mengedukasikan masyarkat khususnya lansia, agar jangan mudah percaya dengan informasi yang tidak jelas ..,”

Petugas Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Gorontalo, Ns. Ai Cucu Suryani S.Kep, saat mengarahkan Oma Sartin pemeriksaan suhu.

“Kenapa lanjut usia kami upayakan vaksinasi secara masif dan melakukan edukasi sedini mungkin, sebab yang tadi itu, yakni lanjut usia sangat rentan terkena penyakit,” terangnya.

Dari ceritanya, gadis kelahiran 1989 jebolan Universitas Muhammadiyah Gorontalo ini sempat mengalami tremor saat pertama kali bertugas sebagai Nakes penanganan Covid-19.

Ia katakan, sejak pertama kali Pandei Covid-19 masuk di wilayah hukum Provinsi Gorotalo, Ia sudah direkrut sebagai nakes penanganan Covid-19 dan di tugaskan di Mes Haji Provinsi Gorontalo, tempat isolasi terpusat pasien Corona.

“Saat itu saya sempat panik dan deg-degan bahkan sampai tremor ketika memakai APD (Alat Pelindung Diri). Tetapi, dengan keyakinan yang kuat saya pun bisa melalui semuanya, dan bisa memberikan pelayanan kepada masyarakat,” ucapnya.

Cita-Cita Ingin Jadi Dokter Tapi Jadi Perawat

Dibalik tugasnya sebagai tenaga kesehatan Kota Gorontalo, ternyata tersimpan kisah menarik tentang dirinya dari Kota Paris Van Java sampai di Kota Serambi Madina.

Mantan siswa Al-Masoem Islamic Boarding School Bandung tahun 2008 ini, sebelumnya memiliki cita-cita ingin menjadi dokter. Setelah nganggur beberapa tahun pasca lulus SMA, Ia bertolak ke Gorontalo dengan niat liburan.

Rasa nyaman selama di Gorontalo mulai Ia nikmati, sampai-sampai niatnya liburan pupus sudah dan Ia kembali mengejar cita-citanya ingin menjadi dokter.

Tapi sayang, dengan berbagai alasan yang tak ingin Ia sebut, cita-cita itu harus Ia kubur dalam-dalam dan melanjutkan pendidikan di Universitas Muhammadiyah Gorontalo, pada program pendidikan kesehatan.

“Tadinya niat liburan, tidak tahunya keterusan tinggal di Gorontalo. Jadi niat liburan sirna, saya pun lanjut kuliah di UMG dengan program pendidikan kesehatan ..,”

“Sebenarnya cita-cita itu ingin jadi dokter, tapi tidak apa-apa, perawat dan dokter tugasnya sama-sama muliah untuk melayani masyarakat. Jadi pesan saya kepada masyarakat, jaga kesehatan di tengah pandemi Covid-19 dan semoga bencana non alam ini segera hilang,” tutupnya.(bnk/habari.id).

Baca berita kami lainnya di

Tinggalkan Balasan