HABARI.ID I Baru sekitar 882 hari atau dua tahun lima bulan berdiri di Bumi Gorontalo, Korem 133/NWB Provinsi Gorontalo sudah naik status menjadi Korem Tipe A.
Naiknya status menjadi Korem 133/NWB Tipe A, tentu tidak luput dari perjuangan Kolonel Czi Arnold AP Ritiauw, selama memimpin Korem Nani Wartabone.
Mampu bersinergi dan berkolaborasi dengan Pemerintah Daerah di Gorontalo, membangun tiga Kodim masing-masing di Kabupaten Pohuwato, Gorontalo Utara dan di Kabupaten Boalemo.
Tidak hanya itu, dari penambahan Kantor Kesatuan di setiap wilayah induk ini, diikut serta dengan penambahkan kesatuan di masing-masing wilayah terkait, dalam hal ini Koramil.
Prestasi lain yang berhasil ditorehkan Perwira Tinggi kelahiran Pasaman, Sumatra Barat 1969 ini, sukses melaksanakan seleksi penerimaan calon anggota TNI AD.
Bahkan sempat menjadi kebanggaan masyarakat Gorontalo, sebab pada saat itu peserta yang mendominasi mengikuti seleksi, adalah putra dan putri Gorontalo.
Dampak positif dari penerimaan calon anggota TNI AD itu, menjadi berkah bagi Korem dan dirinya, yaitu Pemerintah Provinsi, Kabupaten dan Kota mendukung pembanguan Secaba di Gorontalo.
Dari sisi pengamanan wilayah hukum Gorontalo, pihaknya terbilang sukses dengan berkolaborasi dengan jajaran Polri dari Polda Gorontalo.
Serta beberapa kali menggagalkan penyelundupan minuman beralkohol, yang masuk ke wilayah Gorontalo, kemudian bersinergi dengan Polri menindaki aksi kriminalitas.
Dari semua prestasi dan kinerja itu, sosok Jebolan Akademi Militer tahun 1991 ini, dianugerahi pangkat Bintang Satu di pundaknya, pada penghujung kepemimpinan sebagai Komandan Korem.
Sabtu (09/05/20), jabatannya secara resmi diserah terimakan kepada Kolonel Czi Bagus Antonov Hardito, yang juga dianugerahi pangkat Bintang Satu.
Dari serah terima jabatan itu, Brigjen TNI Arnold AP Ritiauw kembali kepangkuan Kodam XVI/Pattimura, dengan jabatan Danrem 151/Binaya.
“Saya mengucapkan terima kasih kepada seluruh prajurit TNI, pemerintah daerah dan khususnya masyarakat Provinsi Gorontalo, yang telah bersinergi dengan Korem, sehingga menjadi lebih baik,” ujar Brigjen TNI Arnold.
Sementara itu Pangdam Xlll/Merdeka Mayjen TNI Santos Gunawan Matondang ungkapkan, pergantian pucuk pimpinan di tubuh TNI merupakan hal biasa.
Ini adalah bagian dari optimalisasi organisasi, serta untuk memberikan pengalaman kepada pejabat, dalam berbagai bentuk tugas yang lebih variatif.
“Sekaligus sebagai upaya, penyebaran bagi pejabat yang bersangkutan. Sehigga, selalu memiliki semangat dan motivasi baru, mengaktualiassikan kemampuanya secara optimal,” tutup Mayjen TNI Santos.(4bink/habari.id).
