HABARI.ID I Berlangsung sejak akhir bulan Juni 2019, hingga hari ini kemarau panjang yang mengakibatkan kekeringan masih melanda sebagian besar wilayah Gorontalo.
Meskipun belakangan sudah ada tanda-tanda curah hujan, tapi kekeringan belum juga usai. Status darurat kekeringan pun belum dicabut oleh pemerintah dan masyarakat masih membutuhkan air bersih.
Kekeringan yang berakibat pada kurangnya suplai di Instalasi pengolahan air yang dikelola Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Gorontalo, telah diantisipasi dengan pengaturan valve pengatur air dengan sistem buka tutup pada jam tertentu. Hingga saat ini, suplai air bersih kepada warga terdampak, maasih berlanjut.
“Dilakukan pengaturan suplai air dibantu dari tangki dinas sosial, tangki BPBD Kabupaten Gorontalo dan tangki BWS sesuai pembagian zona,” ujar Plt. Direktur PDAM Kabupaten Gorontalo Moh. Erwan Tone.
“BPBD membantu 5 unit truk yang berisi tendon mensuplai air yang diatur per zona. Untuk wilayah boliyohuto cs PDAM dibantu truk BPBD dan Truk PT trijaya tangguh melakukan suplai air bersih”.
Erwan menambahkan, dalam rangka meningkatkan dan memaksimalkan pelayanan, saat ini masyarakat umum sering mengambil air di kran PDAM tanpa membayar, gratis.
Bahkan, saat ini PDAM Kabupaten Gorontalo sementara menyelesaikan pemasangan Sambungan Rumah Water Hibah yang harus diselesaikan tapi tetap melayani penyaluran air bersih buat masyarakat.
“Jadi, jika ada yang menilai pelayanan pemerintah tidak maksimal, itu hanya menurut mereka saja. Jika membutuhkan air PDAM untuk disalurkan ke masyarakat, kami selalu terbuka dan melayani dengan gratis,” kata Erwan.
Dirinya menyampaikan apresiasinya kepada armada- armada mobil masyarakat, yang digunakan untuk membantu penyaluran air kepada masyarakat Kabupaten Gorontalo. Setiap hari, 36 ribu liter air di PDAM Kabupaten Gorontalo, disalurkan kepada masyarakat.(habari.id)
