Husen Alhasni Salah Satu Pejuang Listrik Surplus di Gorontalo

oleh
Husen Alhasni, Listrik, Surplus, Gorontalo.
Husen Alhasni, saat berbicang dengan Gubernur Gorontalo Rusli Habibie.
banner 468x60
HABARI.ID I Trek rekor Husen Alhasni sebagai aparatur sipil negara, sekaligus pejabat di Pemerintahan Provinsi Gorontalo sulit diikuti oleh ASN lain. Bahkan Husen Alhasni disebut sebagai salah satu pejuang listrik di Gorontalo sampai surplus.

Tepat Kamis (01/07/2020) pekan lalu Husen Alhasni sang pejuang listrik itu, purna dari jabatannya serta statusnya sebagai aparatur sipil negara di lingkungan Pemerintah Provinsi Gorontalo.

Perjuangan listrik di Gorontalo yang dilakukan Husen Alhasni turut diakui Gubernur Gorontalo Rusli Habibie, saat diwawancarai awak media Selasa (07/07/2020) di Rumah Jabata Gubernur Gorontalo.

Rusli jelaskan, profesionalismenya tidak bisa diragukan lagi, dan hal itu terlihat saat memperjuangkan listrik untuk Gorontalo di hadapan Menteri BUMN RI dan Direktur Pusat PLN.

Singkat cerita, akhirnya Gorontalo pun mendapatkan jatah 100 megawatt di daratan dan di dari wilayah Amuran sebanyak 120 megawatt.

Dan hal tersebut berkat profesionalismenya, menguasai data-data dan sampai akhirnya bisa memperjuangkan PLTG (Pembangkit Listrik Tenaga Gas).

“Listrik surplus di Gorontalo tidak terlepas dari tangan dingin dan kontribusi Pak Husen Alhasni. Begitu pula listrik masuk desa, untuk pemasangan gratis bagi masyarakat. Bahkan ribuan rumah warga terbantukan, atas kegigihan beliau …”

“PLTU (Pembangkit Listrik Tenaga Uap) di Kabupaten Gorontalo Utara Kecamatan Anggrek, adalah kontribusi beliau …”

“Bukan hanya hal yang positif mampu ditangani baliau, tetapi segala peroalan di lapangan pun bisa diatasi beliau,” ungkap Rusli.

Mengenal dekat sosok Husen Alhasni sudah dijalani Rusli sejak dirinya menjabat sebagai Bupati Gorontalo Utara, sampai dengan sekarang.

Bahkan Rusli menyebut, beliau adalah sosok sahabat bagi semua pegawai dari tingkat kabupaten, kota dan provinsi.

“Beliau ini, saya dari dulu sejak jadi Bupati sampai Gubernur selalu memperlakukan para pejabat di tingkat Kabupaten dan Kota maupun di Provinsi itu, sebagai sahabat, sebagai teman …”

“Sehingga dengan pertemanan itu mereka akan terbuka, dan jika saya lagi marah juga mereka terima, karena mungkin mereka lalai, kurang pas dengan pekerjaanya …”

“Karena saya katakan saya dengan kalian bersaudara, bersahabat. Tapi kalau saya marah itu melekat di diri anda sebagai pejabat di Provinsi,” ungkap Rusli.(sodik/habari.id).

Baca berita kami lainnya di

Tinggalkan Balasan