HMI: Marten Tidak Pernah Menggurui Orang Lain

oleh
HMI
Potret Wali Kota Gorontalo, Marten A. Taha, ketika masih menjabat sebagai Ketua Umum HMI Cabang Manado Periode 1983-1985.
banner 468x60

HABARI.ID I HMI bukan hanya sekedar Himpunan Mahasiswa Islam, tetapi Harapan Masyarakat Indonesia, begitu kata Jenderal Besar Soedirman kala itu. Apa yang sempat dikataka oleh Panglima Besar yang juga Pahlawan Nasional tersebut benar adanya, tidak sedikit kader HMI menjadi harapan masyarakat Tanah Air.

Tidak terkecuali di Provisi Gorontalo, kader-kader HMI menduduki jabatan strategis di Pemerintahan Daerah dan legislatif.

Misal, Marten A. Taha, Wali Kota Gorontalo Dua Periode yang bukan lain adalah Ketua Umum Himpunan Mahasisw Islam Cabang Manado Periode 1983-1985.

Mantan Ketua DPRD Provinsi Gorontalo ini, pada 37 tahun silam diusianya masih 24 tahun sudah ber-HMI, dan menjabat sebagai Ketua Umum Himpunan Mahasisw Islam Cabang Manado.

Diorganisasi yang didirikan Prof. Lafran Pane tersebut, Marten diajarkan bagaiman untuk hidup serta ditempat agar bisa menjadi seorang yang bermanfaat dan bernilai bagi orang lain.

Seiring berjalannya waktu dan pengalaman yang didapatkan selama ber-HMI, Marten terus mengasah dirinya tentang arti pentingnya organisasi tersebut. Seakan kisah indahnya ber-HMI, tidak pernah luput dari ingatannya.

Wali Kota Gorontalo, Marten A. Taha, saat meresmikan Jalan Prof. Lafran Pane Kota Gorontalo.

Ternyata dibalik kepemimpinannya di Himpunan Mahasiswa Islam kala itu, ada sikap Marten yang terus menjadi teladan bagi kader-kader lainnya sampai dengan sekarang. Yakni sikap Marten yang tidak ingin menggurui.

“Kanda Marten itu, tidak mau dan tidak pernah menggurui, seperti beliau lebih baik dari yang lain. Beliau tidak pernah berkata, Dulu Saya Ini dan Itu,” ucap dr. Mas’ud Ruga Idris, Wakil Sekretaris Umum HMI Cabang Manado Periode 1998.

Wakil Ketua KAHMI Barito Selatan, Provinsi Kalimantan Tengah ini jelaskan, Marten adalah kader HMI yang sukses tetapi tidak pernah meminta kader atau adik-adik di organisasi, untuk megikutinya.

“Tipenya Kanda Marten memang sudah begitu. Meski pun kami tahu kalau Kanda Marten itu sukses, tetapi Kanda tidak pernah ajak kami harus mengikuti dia. Tidak pernah,” kata dr. Mas’ud.

“Yang ada hanyalah, terus memotivasi dan mendorong adik-adik di organisasi. Dan membiarkan adik-adiknya berekspresi dengan cara sendiri, maju sebagai apapun,” pungkas Ketua LKMI HMI Cabang Manado Pertama Periode 1998-1999 tersebut.(bnk/habari.id).

Baca berita kami lainnya di

Tinggalkan Balasan