HABARI.ID I Penyerapan anggaran Pemerintah Kabupaten Gorontalo sampai dengan sekarang ini baru mencapai 13,9 persen atau Rp 19 miliar. Padahal sekarang ini sudah masuk bulan terakhir pada triwulan kedua, di tahun anggaran 2021.
Pandemi Covid-19 menjadi faktor utama lambatnya penyerapan anggaran tersebut, karena sebagian besar anggaran harus dilakukan refocusing termasuk anggaran DAK (Dana Alokasi Khusus).
Meski demikian sulitnya, mau tidak mau Pemerintah Kabupaten Gorontalo harus berupaya untuk memasimalkan penyerapan anggaran tersebut, guna menunjang pelaksanaan pembangunan daerah dan kesejahteraan masyarakat.
Hal tersebut pun menjadi penekanan Bupati Gorontalo, Nelson Pomalingo, dalam rapat koordinasi DAK fisik di lingkungan Pemerintah Kabupaten Gorontalo yang berlangsung di Aston Hotel Gorontalo Jumat (04/06/2021).
Bupati Gorontalo Dua Periode ini tegaskan, begitu besar persoalan yang dihadapi Pemerintah Kabupaten Gorontalo saat ini, di tengah tuntutan yang harus dipenuhi untuk kesejahteraan masyarakat.
“Pandemi Covid-19 masih menjadi masalah penting. Ini memotivasi kita semua untuk mengoptimalkan dan mengefisienkan anggaran termasuk DAK ..,”
“Tahun ini kita mendapatkan total APBD mencapai Rp 1,5 triliun. Anggaran ini dari tahun ke tahun terus meningkat, untuk DAK Kabupaten Gorontalo mendapat anggaran Rp 280 miliar, dengan rincian DAK fisik Rp 143 miliar, dan DAK non fisik Rp135 miliar ..,”
“Tapi penyerapan anggaran, baru Rp.19 miliar, menunjukkan 13,9 persen. Kalau dilihat dari sisi waktu sudah masuk bulan Juni harusnya sudah 50 persen ..,”
“Saya instruksikan kepada Badan Keuangan Kabupaten Gorontalo, untuk mengecek progres penyerapan anggaran semua OPD ..,”
“Karena dari data yang saya terima, masih ada OPD yang penyerapan anggarannya nol persen. Saya tak ingin DAK kembali ke pusat,” tegasnya.(ver/habari.id).