HABARI.ID, KOTA BLITAR I Tuduhan kasus dugaan penipuan dan penggelapan dana Rp. 600 Juta yang dialamatkan kepada Wali Kota Blitar definitif saat ini, Santoso, sontak mengundang reaksi dari para pendukung sekaligus relawan bakal calon pasangan Santoso-Tjutjuk (SatrioKeren) yang besar kemungkinan bertarung di Pilkada nanti.
Tim relawan Merapi 5, Selasa (28/07/2020) mendatangi Polres Blitar Kota untuk memastikan informasi akan laporan tersebut. Bagi mereka, ini penting untuk dilakukan menghindari adanya fitnah yang dialamatkan kepada pejabat Negara.
“Hanya untuk memastikan apakah benar yang dilaporkan itu adalah Wali Kota yang saat ini sedang menjabat,” kata Rudi Puryono.
Mereka tidak menerima soal tuduhan penipuan dan penggelapan itu. Sangat ironis, ketika Santoso baru dilantik Wali Kota menggantikan Mantan Wali Kota Blitar M. Samanhudi Anwar yang kini mendekam di penjara.
“Kami datang di sini karena tidak menerima Wali Kota yang baru beberapa bulan dilantik, yang disebut sebagai penipu atau menggelapkan uang …,”
“Wali Kota adalah perangkat atau institusi negara dan kami selaku warga dan relawan keberatan bahwa ketika Wali Kota Blitar disebut penipu,” tandas Rudi.
Kedatangan Rudi dan sejumlah warga di Polres Blitar Kota ini, tak lain adalah untuk meminta penjelasan secara langsung dan klarifikasi dari Kapolres dan Kasat Reskrim.
Namun mereka belum bisa menemui kedua petinggi Polres karena sedang tugas ke Polda Jawa Timur. “Kami belum bisa menemui karena keduanya masih tugas ke Polda. Tapi sudah ada informasi nanti besok sekitar pukul 13.00 WIB baru kita bisa ketemu. Jadi, besok kita akan ke sini lagi,” kata Rudi.
Kedatangan tim relawan Merapi 5 ke Mapolres Blitar Kota, juga diterangkan oleh Heru Brillian. Ia mengungkap alasan lain yang menguatkan dan mengharuskan tim relawan mendatangi Polres Blitar Kota.
Tim relawan menganggap laporan yang disampaikan mantan Wali Kota Blitar melalui kuasa hukumnya itu, sangat politis.
“Ini tahun politik. Jangan membuat black campaign jelang Pilkada kota Blitar. Saya berharap jangan sampai hal ini membuat Pilkada yang selalu damai di Kota Blitar inim menjadi keras. Macam di film cowboy era 80-an saja,” tegas Heru, ketua tim relawan Merapi 5.(tos/habari.id)