HABARI.ID I Pemerintah Provinsi Gorontalo mengusulkan lagi PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar), untuk mengantisipasi bertambahnya korban Covid 19 di daerah.
Selain antisipasi korban Covid 19 bertambah, usulan PSBB ke Kemenkes RI tersebut kata Gubernur Gorontalo Rusli Habibie, adalah upaya memutuskan mata rantai penyebaran virus corona.
“Saya sangat berharap, pengajuan kedua kali PSBB ini, dapat disetujui oleh Kemenkes RI. Dan kami sangat tidak mengharapkan, nanti sudah banyak korban, baru usulan ini disetujui,” ujar Rusli, di hadapan media Senin (27/04/20).
Penolakan Kemenkes RI atas usulan ini beberapa hari lalu, menurutnya sangat tidak tepat. Karena seperti pepatah lama mengatakan, sedia payung sebelum hujan. Apalagi kesehatan, lebih baik mencegah daripada mengobati.
“Kami kembali mengajukan permohonan untuk PSBB. Jadi tolong pak Menkes RI menyetujuinya jangan sampai nanti sudah banyak korban, baru disetujui,” terang Rusli lagi.
Kalau pun usulan tersebut masih membuahkan hasil yang sama, Dia tegaskan, Pemerintah Provinsi Gorontalo, Kabupaten dan Kota akan mengabil kebijakan sendiri.
“Rumah Sakit rujukan saja hanya satu. Kapasitas untuk pasien Covid 19 hanya 90 orang. Sekarang jumlah pasien disana sudah sekitar 70 yang dirawat …,”
“Dokter spesialis paru-paru pun hanya 2 orang. Jadi tolong PSBB kami disetujui. Jika tidak maka kami akan mengambil kebijakan sendiri,” ungkap Rusli.
Dalam pemberlakuan pembatasan sosial berskala besar ini, seluruh pemerintah daerah di Gorontalo sudang sangat siap. Termasuk, untuk menjamin kebutuhan masyarakat.
“Kebijakan saya, untuk hasil pertanian di Gorontalo jangan di jual keluar daerah, kita harus tahan disini. Gula kita cukup ada 3.500 ton di pabrik gula Lakea …,”
“Begitu juga dengan ikan. Ikan kita cukup, kemarin saya perintahkan Kadis Perikanan untuk beli ikan-ikan nelayan, sekarang kita sudah punya stok ikan 20 ton,” jelas Rusli.
Rusli menambahkan, dirinya tidak ingin mengambil risiko membahayakan masyarakat. Dia berharap pemerintah pusat menyetujui usulan PSBB di Gorontalo.
“Saya tidak ingin, risiko ini melanda masyarakat Gorontalo. Nanti sudah ada jasad di jalan-jalan, baru usulan ini disetujui oleh Pemerintah Pusat,” tukas Rusli.(adv/50diq/habari.id).