HABARI.ID | Aleg Dapil Kota Gorontalo menyorot soal keberadaan drainase saat melakukan reses, Rabu (10/11/2021). Mereka meminta agar pembangunan saluran air harus memerhatikan penutup selokan atau lubang kontrol.
Kalau lubang kontrolnya dibuat lebih lebar, maka akan memudahkan petugas membersihkan endapan lumpur dan sampah yang dapat menyumbat saluran air.
Seperti saluran yang ada di Jl. Kalimantan, Kota Tengah, Kota Gorontalo. Menurut Aleg Deprov, Adhan Dambea, keberadaan saluran air tersebut sudah bagus. Tapi akan lebih bagus lagi kalau saluran itu ada penutup yang ukurannya lebih lebar.
“Bagaimana petugas mau masuk ke gorong-gorong untuk membersihkan lumpur, kalau kuran penutupnya kecil dan sempit …,”
“Kalau permasalahan kecil ini dapat teratasi, maka Kota Gorontalo akan lebih terlihat cantik,” jelasnya saat melakukan reses masa persidangan pertama tahun 2021-2022.
Adhan pun meminta kepada Dinas PUPR Kota Gorontalo untuk memprioritaskan lagi masalah tersebut dalam perencanaan ke depan, ketika akan membangun drainase atau saluran air.
“Pintu-pintu saluran air minimal 1×1 meter. Supaya petugas tidak akan kesusahan membersihkan saluran,” ungkapnya.
Cegah Banjir Benahi Saluran
Hal senada juga disampaikan Aleg Dapil Kota Gorontalo, Idriani Dunda. Ia menjelaskan untuk membenahi Ibu Kota Provinsi Gorontalo ini bisa mulai dari pembenahan saluran air, karena kalau selokan mampet bisa mengakibatkan banjir.
“Apalagi Kota Gorontalo merupakan ikon, kalau kotor maka akan menimbulkan masalah besar di kemudian hari. Olehnya, saya minta ke Dinas terkait untuk memperhatikan pembangunan seperti ini agar Kota Gorontalo menjadi lebih indah,” kata Indiani Dunda.
Sementara itu, Kabid Sumber Daya Air Dinas PUPR Kota Gorontalo, Multazam Adam mengakui jika di Jl. Kalimantan tepatnya di kompleks FoodPedia, air kerap meluap.
“Biasanya terjadi sumbatan karena sedimentasi, karena di belakang kompleks FoodPedia tersebut memang saluran airnya melewati restaurant itu. Dan kebanyakan hanya sampah rumah tangga,” terang Multazam.
Dia juga mengimbau kepada petugas maupun masyarakat untuk rutin membersihkan sedimentasi di saluran air, agar genangan air tidak meluap akibat saluran yang tersumbat lumpur.
“Drainase di Jl. Kalimantan saat ini masih berfungsi dan ada saluran besar irigasi. Kami juga rutin meninjau lokasi. Tidak ada sampah. Hanya sedimen saja yang menghambat di saluran air,” tandasnya.
(sodik/Habari.id)