HABARI.ID I Persigo akhirnya kembali, setelah dipinjamkan ke Semeru FC Lumajang 3 tahun lalu. Meski begitu, status pengelolaan club sepak bola yang pernah menjadi kebanggaan masyarakat Gorontalo ini, masih dilema. Ini karena terkendala oleh pembiayaan.
Ketua Persigo, Adhan Dambea menjelaskan, pihak Semeru FC Lumajang telah menemuinya Rabu (08/01/2020) malam. “Soal Persigo memang masih ada pro dan kontra. Dipinjamkan ke Semeru FC karena terganjal dengan tidak ada biaya,” kata Adhan.
Saat dipinjamkan, Persigo akan terdegradasi. “Untung ada orang yang berniat baik menyelamatkan Persigo. Begitu dipinjamkan, pada akhirnya juga didegradasi,” kata Adhan saat menggelar jumpa pers, Kamis (09/01/2020).
Soal Persigo yang dipinjamkan, kata Adhan, memang ada kesepakatan. Jika Persigo terperosok dan masuk zona degradasi, maka menjadi tanggung jawab Smeru FC Lumajang untuk mengembalikan ke Liga 2.
“Tahun lalu, Persigo sudah masuk lagi ke Liga 2 yang pendaftarannya mulai Februari nanti. Persigo sudah dikembalikan ke Gorontalo. Dan saya yakin masyarakat Gorontalo pasti ingin menyaksikan Persigo berlaga lagi …,”
“Tapi yang jadi pertanyaan sekarang, bagaimana pengelolaan Persigo?!. Selain membutuhkan biaya, Gorontalo tidak memiliki lapangan yang layak. Tidak ada lapangan yang memenuhi syarat. Stadion Merdeka sudah tidak memenuhi syarat lagi. Kita memang boleh menggunakan lapangan di kota terdekat, Manado. Tapi cost-nya akan lebih tinggi,” kata Adhan.
Untuk bisa bermain di Liga 2, Persigo butuh deposito sebesar Rp. 2 Miliar sebagai jaminan. Itu belum termasuk biaya pelatih, pemain, peralatan dan perlengkapan lainnya.
“Kalau ada orang Gorontalo yang mungkin bersedia, minimal punya uang Rp. 4 miliar, silahkan kelola Persigo. Terhitung mulai hari ini sampai dengan tanggal 9 Februari, bisa menghubungi saya,” kata Adhan.
Kalau pun sampai dengan tanggal 9 Februari 2020 belum ada mengelola Persigo, kata Adhan, dia akan alternatif dan solusi lain.(fp/habari.id)