Wali Kota Warning Soal Keterlambatan Penginputan Kegiatan di e-Monev

oleh
monev
Wali Kota Gorontalo, Marten Taha.
banner 468x60

HABARI.ID, KOTA GORONTALO I Keterlambatan penginputan kegiatan di sistem e-Monev (Monitoring dan Evaluasi), menjadi sorotan Wali Kota Gorontalo, Marten Taha saat membuka bimbingan teknis e-Monev pengendalian dan pelaporan pembangunan new generation, Jumat (25/02/2022) di Manado.

Wali Kota Gorontalo Dua Periode ini tegaskan, setiap tahun dalam pelaksanaan evaluasi penyerapan anggaran ada saja hal-hal yang kurang terjadi, termasuk menurunnya penyerapan anggaran.

“Pada intinya, kegiatan anggaran di Kota Gorontalo sudah berjalan dengan baik. Tetapi, saat penginputan dalam aplikasi e-Monev kenapa selalu terjadi keterlambatan, dan selalu pada injury time begitu banyak laporan yang masuk ke grub tentang OPD yang belum melakukan penginputan ..,”

“Padahal, sudah dilaksanakan kegiatannya dan sudah dipertanggungjawabkan tapi belum diimput di aplikasi, sehingga dianggap belum terklaksana,” tegasnya.

Ia terangkan, saat ini di Pemerintahan Kota Gorontalo bekerja secara elektronik, apalagi sudah menggunkana sistem SIPD (Sistem Informasi Pembangunan Daerah), yang tidak lepas dari eletronik.

“Kegiatan berbasis elektronik ini, sudah menjadi keharusan dalam penyelenggaraan pemerintahan. Dan kami akui, bahwa dalam pelaksanaan sistem SIPD ini belum begitu sempurna, bahkan bukan hanya di Kota Gorontalo saja, tetapi seluruh Indonesia ..,”

“Maka dari itu, melalui kegiatan bimtek e-Monev ini semua harus dipahami oleh peserta termasuk pimpinan OPD,” jelasnya.

Berkaitan dengan sistem e-Monev serta SIPD ini, Wali Kota Gorontalo katakan bahwa dirinya ikut memperlajari bagaimana sistem tersebut dilaksanakan.

Tujuannya, agar dapat memahami seperti apa dan bagaimana, kerja-kerja dari seluruh pelaksana di setiap OPD.

“Saya sendiri saja, ikut mempelajari SIPD ini, walaupun bukan saya yang menjalankan secara operasional. Namun, saya paham bagaimana sistem operasionalnya dan mekanismenya juga tatacaranya ..,”

“Apa yang dikerjakan seluruh ASN, honorer dan pimpina OPD ini bisa saya kerjakan. Hanya sangat tidak mungkin, harus saya lagi mengerjakannya ..,”

“Maka saya harus membagi habis pekerjaan ini kepada seluruh pimpinan OPD, Wakil Wali Kota, para asisten dan staf ahli ..,”

“Ada sebanyak 4.284 ASN dan 2018 tenaga penunjang yang bekerja untuk semua, yang dikendalikan oleh Wali Kota kemudian tugas-tugas itu diserahkan kepada wakil wali kota, asisten, staf ahli dan sampai kepada tingkat bawah ..,”

“Nah dalam pelaksanaan kegiatan itu, kita melihat dimana mandeknya. Kok terjadi keterlambatan penginputan. Tinggal satu hari, sampai-sampai ada perpanjangan waktu dari Provinsi Gorontalo, semua saya ikuti ..,”

“Saya bertanya-tanya, apakah mereka tidak mengerti, maka saya bersimpulan untuk melaksankaan bimtek lagi. Memang secara sistem tidak bisa untuk dikendalikan, namun hal-hal yang menjadi hambatan seperti SDM, bisa dioptimalkan ..,”

“Sehingga saya berharap, bimtek ini bisa memberikan kontribusi penting terhadap peningkatan kapasitas pelaksana dan pejabat fungsional dan staf entri di seluruh OPD,” pungkasnya.(bnk/habari.id).

Baca berita kami lainnya di

Tinggalkan Balasan