GORONTALO, HABARI.ID I PT AGIT (Anggrek Gorontalo Internasional Terminal) sebagai pengelola Pelabuhan Internasional Anggrek dengan skema kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU), hari ini melakukan groundbreaking atau peletakan batu pertama menandai dimulainya proses konstruksi tahap 1 pada sisi laut proyek Pelabuhan Internasional Anggrek, setelah sebelumnya dilakukan pembangunan di sisi darat.
Momentum ini menandai transformasi menuju smart green port yang akan menjadi lokomotif pembangunan ekonomi di wilayah Gorontalo. Acara peresmian ini turut dihadiri oleh Ismail Pakaya selaku Penjabat Gubernur Gorontalo, Inspektur Jenderal Angesta Romano Yoyol selaku Kepala Polisi Daerah Gorontalo, Brigadir Jenderal TNI Totok Sulistyono selaku Komandan Korem 133/Nani Wartabone dan unsur-unsur Forkompimda (Forum Komunikasi Pimpinan Daerah) yang lain, serta Takehiro Yasui selaku Chief Representative Japan International Cooperation Agency (JICA) Indonesia Office.
“Kami di PT Anggrek Gorontalo Internasional Terminal (AGIT) bangga akan langkah ini, yang tidak hanya merepresentasikan proyek infrastruktur strategis, tetapi juga komitmen kami terhadap transformasi ekonomi dan lingkungan bagi masyarakat Gorontalo.
Maka dari itu, kami mengajak seluruh warga Gorontalo untuk mari bersama-sama kita bangun masa depan yang lebih baik untuk Gorontalo, hari ini dan untuk generasi yang akan datang.” ungkap Hiramsyah S. Thaib selaku President Director & Group CEO PT Gobel International serta Direktur Utama PT AGIT.
Pembangunan tahap 1 pada sisi laut ini direncanakan akan berlangsung selama 3 tahun, mulai dari tahun 2024 hingga 2026. Proyek ini bertujuan untuk melakukan konstruksi perpanjangan dermaga, pelebaran dermaga, perkuatan dermaga, instalasi Harbour Mobile Crane (HMC) dan Rubber Tyred Gantry (RTG) Crane, serta perkerasan Container Yard (CY).
Dengan jadwal yang telah ditetapkan, PT AGIT berharap dapat menyelesaikan proyek ini sesuai dengan target yang telah ditetapkan, memperkuat infrastruktur pelabuhan, dan meningkatkan kapasitas operasional untuk mendukung pertumbuhan ekonomi di Gorontalo.
Pembangunan Pelabuhan Internasional Anggrek Mengusung Konsep Smart Green Port
Pelabuhan Internasional Anggrek di pesisir utara Sulawesi memiliki potensi besar sebagai pendorong utama dalam percepatan pembangunan Gorontalo, dengan akses mudah ke jalur perdagangan internasional utama.
Kawasan Gorontalo juga memiliki potensi agribisnis yang kuat dengan produk unggulan pertaniannya.
Menanggapi hal tersebut, dengan nilai investasi sebesar Rp 1,4 triliun, Pelabuhan Internasional Anggrek diharapkan dapat membuka jalan bagi percepatan ekosistem industri di Gorontalo melalui inovasi teknologi yang berkelanjutan dan penyediaan peluang lapangan kerja yang memprioritaskan warga Gorontalo sebagai arah dari pembangunan proyek ini. Dengan mengadopsi konsep smart green port, pelabuhan ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi operasional sambil memperhatikan keberlanjutan lingkungan.
Kedepannya, Pelabuhan Internasional Anggrek akan mengusung konsep smart green port melibatkan pemanfaatan teknologi seperti sensor Internet of Things (IoT), otomatisasi, dan analitik data dalam operasi pelabuhan. Berbagai fitur teknologi ini meningkatkan efisiensi pengiriman, mendeteksi hambatan navigasi dengan cepat, mengurangi waktu putar kapal, dan memperbaiki penanganan kargo.
Dari segi lingkungan, kehadiran berbagai peralatan teknologi modern di Pelabuhan Internasional Anggrek tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan efisiensi operasional, tetapi juga memperhatikan kelestarian lingkungan sekitarnya.
Pemasangan peralatan seperti Harbour Mobile Crane (HMC) dan Rubber Tyred Gantry (RTG) yang menggunakan mesin hybrid serta penggunaan panel surya sebagai sumber energi di area dermaga merupakan langkah-langkah konkrit dalam mendukung upaya pelestarian lingkungan.
Selain itu, rencana uji emisi kendaraan ramah lingkungan seiring dengan pengadaan program-program Environment Social and Government (ESG) juga akan diimplementasikan. Untuk memperkuat perlindungan lingkungan, penanaman mangrove di sekitar pelabuhan juga direncanakan sebagai bentuk breakwater alami.
Lebih Dari Sekedar Infrastruktur, Pelabuhan Internasional Anggrek Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja Bagi Warga Gorontalo
Bonus demografi di Gorontalo menawarkan peluang yang signifikan, terutama mengingat proyeksi Badan Pusat Statistik Nasional yang memperkirakan Provinsi Gorontalo akan mencapai titik puncak bonus demografi terendah di Sulawesi, yakni sekitar 44%.
Lebih lanjut tantangan sosial dan ekonomi yang saat ini dihadapi seperti melambatnya pertumbuhan ekonomi serta ketersediaan lapangan kerja memerlukan solusi inovatif dan terintegrasi.
Menanggapi hal tersebut, dengan fokus pada pembangunan ekosistem industri yang inklusif, PT AGIT memiliki gagasan yang menekankan bahwa pembangunan industri harus melibatkan seluruh lapisan masyarakat, memperkuat keterlibatan mereka dalam proses pembangunan, dan memastikan bahwa manfaatnya dirasakan oleh semua orang.
PT AGIT turut berkomitmen untuk menjadi pembuka akses bagi warga Gorontalo dengan potensi pembukaan 200.000 lapangan kerja di wilayah tersebut. Proyek ini juga akan berkontribusi pada diversifikasi lapangan pekerjaan, memungkinkan sektor UMKM untuk memanfaatkan potensi produk pertanian dari hulu hingga ke hilir.
PT AGIT melalui proyek Pelabuhan Internasional Anggrek, akan menjadi mitra bagi masyarakat Gorontalo dalam meningkatkan kapasitas mereka untuk menjadi garda terdepan dalam memanfaatkan potensi daerah.
Diperkirakan proyek ini akan meningkatkan nilai investasi lebih dari IDR 835 triliun dan menggerakkan 140.000 TEUs logistik melalui integrasi Pelabuhan Internasional dengan Kawasan Industri Anggrek sebagai Kawasan Ekonomi Khusus.
“Dalam menghadapi era keterbukaan ekonomi dan persaingan yang semakin ketat, peningkatan keterampilan tenaga kerja menjadi penting bagi Gorontalo sebagai fondasi pembangunan. SDM (Sumber Daya Manusia) berkualitas mendukung peningkatan perekonomian daerah dengan memanfaatkan bonus demografi yang dimiliki Gorontalo.
Selain memperhatikan ketersediaan lapangan kerja, kami turut memperhatikan kesiapan tenaga kerja menghadapi tuntutan kompetensi. Investasi di sektor strategis seperti Pelabuhan Internasional Anggrek dan Kawasan Industri Anggrek menjadi prioritas untuk diversifikasi lapangan kerja dan akselerasi penyerapan tenaga kerja nasional.
Transfer teknologi menjadi kunci utama yang dapat diberikan oleh sektor swasta penting dalam memberdayakan warga Gorontalo dengan inovasi dan keterampilan baru, serta merangsang pertumbuhan ekonomi Gorontalo.” ungkap Rachmat Gobel, Chairman dan Shareholder Gobel Group, serta Wakil Ketua DPR RI dan Anggota DPR RI Dapil Gorontalo.
Tentang PT Anggrek Gorontalo Internasional Terminal
PT Anggrek Gorontalo Internasional Terminal (AGIT) adalah perusahaan resmi yang ditunjuk untuk proyek Pengelolaan Pelabuhan Anggrek dengan skema pendanaan kreatif non APBN melalui Kerja sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).
PT AGIT merupakan perusahaan konsorsium yang terdiri dari berbagai perusahaan dengan kredibilitas dan rekam jejak mumpuni di industri seperti PT Gotrans Logistics Internasional, PT Anugerah Jelajah Indonesia Logistic, PT Titian Labuan Anugrah, dan PT Hutama Karya (Persero).
Melalui semangat kolektivitas, kehadiran Pelabuhan Anggrek diharapkan dapat meningkatkan konektivitas logistik dan mempercepat pertumbuhan ekonomi di Gorontalo dan wilayah sekitarnya, juga meningkatkan daya saing ekonomi Indonesia.
Tentang Gobel Group
Gobel Group atau Kelompok Usaha Gobel merupakan salah satu grup bisnis terkemuka di Indonesia. Gobel Group berawal pada tahun 1954 ketika Thayeb Mohammad Gobel, pionir industri elektronika Indonesia merintis usaha perakitan radio transistor pertama di Indonesia dengan merek Tjawang.
Gobel Group menjadikan Filosofi Pohon Pisang sebagai landasan dalam berkarya. Filosofi tersebut melambangkan semangat kebersamaan, rela berkorban, mengabdi kepada masyarakat dan perlunya menyiapkan diri untuk generasi selanjutnya.
Selama lebih dari enam dekade Gobel Group telah tumbuh dan berkembang. Cakupan bisnis Gobel Group meliputi, antara lain di bidang: Elektronik, Kimia, Kesehatan, Transportasi & Logistik, Makanan, Properti, dan Periklanan. Gobel Group senantiasa berusaha menciptakan lapangan pekerjaan. Kini, sebanyak 18.000 tenaga kerja terlibat dalam kegiatan bisnis Gobel Group dan anak usahanya.
Di sisi lain, Gobel Group juga berkomitmen melindungi lingkungan sebagai bentuk tanggung jawab perusahaan kepada pemerintah dan masyarakat. Informasi mengenai Gobel Group dapat diakses pada https://gobel.co.id/id/.