TPID Kota Berhasil Kendalikan Inflasi di Tengah Pandemi

oleh
TPID
Wali Kota Gorontalo, Marten Taha, saat memimpin rapat evaluasi dan koordinasi TPID Kota Gorontalo.
banner 468x60

HABARI.ID I Kinerja TPID (Tim Pengendali Inflasi Daerah) Kota Gorontalo patut diacungi jempol. Pasalnya, berhasil mengendalikan inflasi di tengah pandemi Covid-19.

Seperti kata Wali Kota Gorontalo, Marten Taha, Selasa (24/08/2021) usai memimpin rapat koordinasi TPID Kota Gorontalo berlangsung di Aula Kantor Wali Kota Gorontalo.

“Untuk menjaga stabilias perekonomian dan daya beli masyarakat, salah satu langkah yang dilakukan Pemerintah Daerah, yakni bagaiman menjaga dan mengendalikan inflasi ..,”

“Jika kita tidak menjaga dan mengendalikan inflasi, maka masyarakat akan susah, daya beli masyarakat akan menurun ..,”

“Tim Pengendali Inflasi Daerah Kota Gorontalo sendiri, berhasil menjaga dan mengendalikan itu meski di tengah pandemi Covid-19,” ujarnya.

Stabilias ekonomi dan daya beli masyarakat sangat penting untuk dijaga, karena jika daya beli masyarakat terjaga maka mereka bisa memenuhi kebutuhan mereka sehari-hari.

“Upaya yang dilakukan Pemerintah Kota Gorontalo, masih dalam landasan kebijakan 4K yakni, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi barang, keterjangkauan harga dan komunikasi ..,”

“Upaya ini mampu kami buktikan, dengan data yang kami miliki per Bulan Juli tahun 2021 inflasi Kota Gorontalo berada pada angka 2,54 persen posisi normal,” ungkapnya.

Ia jelaskan lagi, ketersediaan pasokan harus dijamin Pemerintah Kota Gorontalo agar tidak terjadi kelangkaan, dan jika itu terjadi maka akan tejadi lonjakan harga barang.

“Pemerintah Kota Gorontalo sendiri sebisa mengukin, menjaga agar ketersediaan pasokan terus ada dengan bekerjasama dengan lembaga terkait ..,”

“Termasuk melakukan operasi pasar, karena kebutuhan pokok sehari-hari mendominasi sebagai pemicu inflasi,” ungkapnya.

Selanjutnya upaya kelancaran distribusi, ini tentunya berkaitan dengan mobilitas di tengah pandemi Covid-19.

Pemerintah Pusat sendiri, telah memberikan kelonggaran untuk pelaksanaan pendistribusian bahan pokok di tengah Covid-19.

Kemudian keterjangkawan harga, yang sering jadi pemicu terjadinya inflasi. Upaya yang kami lakukan pengawasan terhadap distributor, agen termasuk pedagang agar tidak melakukan penimbunan bahan pokok.

“Terakhir adalah komunikasi, seperti rapat koordinasi yang saat ini kami laksanakan. Membahas semua kendala yang terjadi, kemudian mencarikan solusinya ..,”

“Nah, hasil rapat ini nantinya akan menjadi laporan bagi kami untuk dipaparkan dihadapan Pemerintah Pusat, melalui rapat virtual yang dipimpin langsung Presiden RI,” pungkasnya.(bnk/habari.id).

Baca berita kami lainnya di

Tinggalkan Balasan