HABARI.ID, TRENGGALEK I Cawabup Syah Muhammad Natanegara, tampil cerdas pada Debat Publik putaran terakhir yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Trenggalek, Minggu (29/11/2020).
Debat dengan tema; “Sosial, Budaya dan Kebangsaan” , live di salah satu TV Swasta di Surabaya itu, Syah Natanegara sempat melontarkan pertanyaan tentang rencana pembangunan museum oleh calon Bupati dari pasangan nomor urut 01.
Dalam segmen ke-4 , moderator mempersilahkan untuk Cawabup nomor 2 Syah M Natanegara mengajukan pertanyaan kepada Cawabup nomor urut 1, Zaenal Fanani.
“Pertanyaan saya adalah, sekitar seminggu yang lalu saya membaca media online. Di situ mengatakan bahwasanya Pak Totok (Cabup Alfan Riyanto) akan membangun museum Reog…,”
“Pertanyaan saya mengapa Reog ini kok akan dimuseumkan,” kata Syah Natanegara dalam debat malam itu.
Mendapat pertanyaan seperti itu, Cawabup Zaenal justru menilai pertanyaan Cawabup Syah tidak relevan.
“Ini mungkin gak relevan ya, kalau sudah kami, karena memang yang menyangkut dengan pertanyaan Pak Totok. Jadi mungkin kami mengklarifikasi,” jawab Zaenal dengan kalimat yang tak teratur.
Zaenal mengatakan bahwa kesenian asli Trenggalek memang Jaranan Turonggoyakso. Namun di samping Turonggoyakso, terdapat pula kesenian Reog yang aslinya dari Ponorogo.
Saat ini, kesenian Reog juga sudah mengakar dan banyak berkembang di Trenggalek. Zaenal menjelaskan, alasan pihaknya mendirikan museum Reog untuk melestarikan kesenian tersebut agar tetap bisa berdikari di Kabupaten Trenggalek.
“Jadi tidak hanya kesenian Turonggoyakso. Kanyak kesenian lain yang perlu kita lestarikan atau perlu kita berdayakan di Kabupaten Trenggalek,” kata dia.
Setelah itu, moderator mempersilakan Cawabup Syah Natanegara untuk menanggapi jawaban dari Cawabup Zaenal.
Tiba-tiba Cabup Alfan Riyanto melakukan sela, dan meminta moderator agar memberi kesempatan menjawab pertanyaan Syah Natanegara.
“Tidak boleh, ini khusus untuk calon wakil bupatinya,” kata moderator sembari senyum.
Syah Meluruskan
Melihat Cabup Alfan yang ingin ikut menjawab, Syah Natanegara menilai pernyataan Cawabup Zaenal tidak sinkron dengan pasangan calon Bupatinya soal rencana membangun museum Reog di Kabupaten Trenggalek.
“Berarti ini ada ketidaksepakatan dengan pernyataan Pak Totok sebelumnya, ketika Pak Totok punya gagasan untuk membangun museum Reog,” kata Syah seolah bertanya pada Zaenal.
Bicara masalah budaya atau kesenian, kata Syah, pihaknya justru bersikeras akan memfasilitasi dan melestarikan sekaligus mengembangkan dengan cara membangun rumah budaya di Kabupaten Trenggalek.
“Jadi, seperti Reog atau Jaranan, itu bukan atau menjadi peninggalan. Dan sebagaimana kita ketahui bersama, museum itu adalah tempat untuk menyimpan sesuatu benda yang memiliki nilai sejarah,” kata Syah menanggapi.(Sar/habari.id)