HABARI.ID I Langit mendung, seperti mengiring ‘kepergiaannya’ untuk selama-lamanya. Sang penjaga makam Pahlawan itu ‘mangkat’ tepat di moment peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-75, 17 Agustus 2020. Dia termasuk salah satu tokoh yang punya banyak jasa.
***
SAYA mendapat penugasan dari pimpinan redaksi untuk menginterview ‘orang-orang yang berjasa’, yang akan tayang di edisi 17 Agustus 2020, HUT ke-75 Republik Indonesia.
“Jangan hanya ceremony 17-an yang diangkat. Cari orang-orang yang berjasa untuk diangkat derajatnya …,” begitu perintah penugasan dari pimpinan redaksi.
Tepat pukul 13.30 WITA, Senin (17/08/2020), saya meluncur ke Taman Makam Pahlawan Pentadio, hendak menemui sang penjaga makam Pahlawan yang saya pilih untuk feature profil ‘orang-orang yang berjasa’.
Saya tak menemukannya begitu tiba di Makam Pahlawan Pentadio. “Pak Adi tidak ada. Coba ke rumahnya langsung. Setahu saya, dia lagi sakit …,” kata seorang warga yang sempat saya temui, sembari memberitahukan rumah Pak Adi, sapaan akrab sang penjaga makam itu.
Terpikir untuk mengurungkan niat mewawancarai pak Adi, karena sedang sakit. Tapi ‘instink jusnalistik’ seperti mengharuskan saya untuk menemui pak Adi, paling tidak bisa menengoknya kalau memang tidak bisa diwawancara.
“Pak Adi ada di dalam (rumah) …,” ungkap lelaki paruh baya yang saya temui begitu tiba di rumah pak Adi yang letaknya di bekalang kompleks Taman Makam Pahlawan Pentadio.
Memang ada beberapa orang di rumah pak Adi. Sepertinya mereka adalah kerabat dan keluarga dekat pak Adi.
Lelaki yang saya temui itu lalu beranjak masuk ke dalam rumah begitu mengetahui saya hendak mewawancarai Pak Adi. “Saya coba chek dulu ke dalam …,” ungkapnya.
Semenit kemudian, lelaki itu kembali dan menemui saya menyampaikan kabar yang membuat saya terperanjat.
“Pak Adi sudah tidak ada (meninggal) …,” ucap lelaki itu dengan suara pelan. Matanya sembab. Seketika suasana berubah menjadi duka.
Meski tak sempat mewawancarai Pak Adi (bernama lengkap Sumadi Busura), saya tetap ‘merekam’ beberapa catatan penting tentang keberadaan Pak Adi melalui orang-orang terdekatnya.
Pak Adi telah mendedikasikan diri sebagai penjaga Taman Makam Pahlawan Pentadio selama 50 tahun. Artikel ini setidaknya menjadi jejak bagi seorang tokoh yang memiliki banyak jasa.
Tulisan ini juga kelak menjadi pengingat bahwa di hari yang bertepatan dengan peringatan Hari Kemerdekaan RI, kita kehilangan sosok yang berdedikasi tinggi, sosok yang ‘mewakafkan’ sebagian hidupnya untuk menjadi penjaga Taman Makam Pahlawan Pentadio.***
Penulis: Dwi Manoppo, 17 Agustus 2020