Bupati Pohuwato, Saipul A. Mbuinga, secara resmi membuka rapat teknis penetapan sistem komando darurat bencana non-alam kejadian luar biasa (KLB) malaria di Kabupaten Pohuwato.
Rapat yang berlangsung di Aula Dinas Pekerjaan Umum (PU) pada Selasa, (04/03/2025) ini dihadiri Wakil Bupati, Iwan S. Adam, unsur Polres Pohuwato, Kodim 1313 Pohuwato, unsur Kemenkes RI masing-masing, Budiman dan Syamsul, dari Pusat Krisis Kesehatan, Ze Eza Yulia Pearlovie,SKM, dan Nugroho Hanggowo Rizki, dari Direktorat Penyakit Menular, serta Ahli Vektor, Sarjono, hadir pula dari Dikes Provinsi, pimpinan OPD Pohuwato, para camat, kepala puskesmas, dan organisasi terkait lainnya.
Dalam sambutannya, Bupati Saipul menekankan pentingnya langkah cepat dan terkoordinasi dalam menangani peningkatan kasus malaria di wilayah Pohuwato. Ia menjelaskan bahwa salah satu faktor utama penyebab munculnya kasus malaria akibat dari genangan-genangan air yang menyebabkan timbulnya jentik-jentik nyamuk. “Kubangan-kubangan bekas galian itu menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk Anopheles, yang merupakan vektor utama penyebaran malaria. Kita harus segera mengambil langkah strategis untuk mengatasi penyebaran malaria ini. Pemerintah daerah bersama seluruh pihak terkait harus bersinergi dalam upaya pencegahan dan penanggulangan agar tidak semakin meluas,”ujar Bupati Saipul.
Diakui pula bahwa malaria muncul di Pohuwato pada 2024, dan sampai saat ini sudah menyebar ke seluruh kecamatan. Upaya maksimal harus segera dilakukan terutama dengan akan terbentuknya sistem komando untuk KLB malaria. “Terima kasih atas kolaborasi kita, kepada pihak kemenkes kami menyampaikan banyak terima kasih, kita berusaha dan tetap berdoa semoga malaria di Pohuwato bisa ditekan dan segera hilang di daerah ini,”harap Bupati Saipul Mbuinga.
Dengan adanya sistem komando darurat ini, diharapkan penanggulangan KLB malaria di Kabupaten Pohuwato dapat berjalan lebih efektif dan cepat, sehingga dapat mengurangi angka penderita dan mencegah penyebaran lebih luas di masyarakat.
Rapat teknis ini bertujuan untuk menetapkan sistem komando dalam penanganan darurat KLB malaria, termasuk langkah-langkah pencegahan, pengobatan, serta edukasi kepada masyarakat terkait bahaya dan cara pencegahan malaria. Selain itu, dibahas pula strategi pengendalian lingkungan, seperti penutupan kubangan bekas tambang dan pemberantasan sarang nyamuk di daerah terdampak.
Kadis Kesehatan, Fidi Mustafa, dalam paparannya menyampaikan bahwa peningkatan kasus malaria sudah mencapai tingkat yang mengkhawatirkan. Oleh karena itu, diperlukan koordinasi yang lebih intensif antara pemerintah daerah, aparat keamanan, tenaga medis, dan masyarakat dalam upaya penanganan kasus ini.