Orang-Orang Tangguh di Masa Sukar, Warga Pesisir Ini Memilih Tetap Berlayar

oleh -64 Dilihat
oleh
Darmin Djauni, warga Pulau Palima Kepulauan Ponelo, Kabupaten Gorontalo Utara.

HABARI.ID I Pak Dade sudah tinggal di Pulau Palima Kepulauan Ponelo sangat lama, Ia lahir dan tumbuh dewasa di pulau itu. Sampai di karunia 4 orang anak dan beberapa cucu, Ia tetap tinggal di wilayah bagian utara Gorontalo yang katanya memberikan berkah bukan hanya sekedar keindahan, tapi juga kemurahan dan perlindungan dari ganasnya dunia luar termasuk pandemi Covid-19.

Lelaki bernama lengkap Darmin Djauni ini, sudah 40 tahun menggeluti profesi sebagai juru kemudi perahu, sejak berusia 15 tahun. Mulai dari memainkan dayung, sampai dengan mengendalikan mesin tempel perahu berkapasitas tinggi.

banner 468x60

Pendapatannya terbilang cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari hingga menyekolahkan anak. Sebelum wabah mematikan ini masuk di wilayah hukum Provinsi Gorontalo pendapatannya sangat besar, karena Kabupaten Gorontalo Utara saat itu menjadi pusat kunjungan wisatawan mancanegara dan domestik.

“Kalau sebelum pandemi Covid-19, pendapatan saya dalam perhari mencapai Rp 200 ribu sampai dengan Rp 500 ribu. Kalau suasana lebaran, dalam sehari saya bisa mendapatkan keuntungan Rp 700 ribu,” terangnya.

Namun saat pandemi covid-19 merebak, yang membuat pemerintah memberlakukan PSBB dan penutupan akses wisata dan transportasi, pendapatannya pun berkurang.

Jangankan mendapat satu penumpang, untuk berlayar saja tak diperbolehkan. Kondisi disaat Bulan Oktober 2020 lalu itu memaksa dirinya memutar otak dan beralih profesi, dari laut pindah ke darat. Yakni mengerjakan kebun orang, dengan mengharapkan upah dari pemilih lahan.

“Waktu itu, sangat sulit. Pelabuhan di tutup total, wisatawan tak ada yang datang, pelabuhan dijaga ketat personil TNI. Tapi saya harus tetap bekerja, demi kebutuhan sehari-hari. Jadi kerja di kebun orang,” kisahnya.

Beberapa kali Pemerintah Pusat menerbitkan regulasi di tahun 2020, tentang pendisiplinan dan pencegahan penyebaran pandemi Covid-19, Ia pun beberapa kali harus beralih profesi.

Sekitar tiga bulan lamanya Ia beberapa kali beralih profesi, sampai akhirnya Pemerintah Pusat dan Daerah mengeluarkan kebijakan, yang berdampak baik terhadap profesinya.

Yakni memberikan kelonggaran atas aktivitas nelayan dan transportasi laut, dalam rangka pemulihan ekonomi. Tetapi tetap dengan satu ketentuan, menerapkan protokol kesehatan secara ketat.

“Sekarang keadaan sudah mulai membaik, wisata ada sedikit kelonggaran, jadi wisatawan sudah mulai berdatangan, masyarakat di pulau-pulau juga sudah mulai berani melakukan aktivitas keluar pulau, jadi pendapatan sudah mulai mendingan,” jelasnya.

Suasana Pelabuhan Kwandang, Kabupaten Gorontalo Utara.

Mandi Air Laut Solusi Melindungi Keluarga Dari Covid-19

Kebijakan yang sedikit longgar dari Pemerintah Pusat dan Daerah, membuat aktivitas pelabuhan mulai ramai. Wisatawan pun sudah banyak berkunjung. Suara bising mesin tempel di perahu milik Darmin Djauni, terus terdengar.

Suasana pemandangan laut bagian utara Gorontalo menambah semangat Ia berlayar, mencari nafkah untuk keluarga dari keterpurukan ekonomi akibat Corona.

Tapi jangan salah, di balik semangat juang tersimpan rasa khawatir atas keselamatan keluarganya, dari aktivitas Ia geluti.

Karena di dalam perahu, Ia tidak hanya sekera menjadi nahkoda. Tetapi turut jadi teman berbincang para wisatawan mancanegara, yang menumpangi perahunya.

“Saya itu kalau dapat penupang wisatawan baik asing atau orang Indonesia, saya sering berbincang atau ditanyai berbagai hal. Interaksi dengan wisawatan itu sering kali terjadi ..,”

“Meski saya tetap menerapkan protokol kesehatan selama berlayar, tetap saja saya khawatir. Jangakan untuk diri sendiri, saya juga khawatir dengan kesehatan keluarga saya ..,”

“Sehingga, setiap pulang berlayar atau mencari nafkah, sebelum masuk ke dalam rumah, wajib bagi saya untuk mandi atau bercebur membersihkan diri di air laut. Kalau sudah bersih, barulah saya masuk dan berkumpul lagi dengan kaluarga,” terangnya.

Di tengah pandemi Covid-19 sekarang ini, Ia akui bahwa profesinya itu sangat beresiko baik bagi kesehatannya, penumpang dan keluarga tentunya. Sehingga Ia pun sangat mendukung program pemberian vaksin, yang digencarkan Pemerintah Pusat dan Daerah.

“Saya sebagai masyarakat, sangat mendukung program pemberian vaksin oleh Pemerintah Pusat dan Daerah kepada masyarakat. Apalagi saya sebagai pelayar, tentu sangat beresiko bagi diri saya dan orang lain ..,”

“Alhamdulillah, saya sudah divaksin dan tetap menerpakan protokol kesehatan selama beraktivitas. Semoga aturan pemerintah ini bisa memberikan dampak lebih bagi kami,” pungkasnya.(wi/habari.id).

Baca berita kami lainnya di


Tinggalkan Balasan