HABARI.ID I Perayaan Nataru (Natal dan Tahun Baru) di tahun ini dipastikan tidak akan seramai tahun-tahun sebelumnya. Salah satu alasannya, karena daerah sampai dengan sekarang ini masih dilanda bencana non alam pandemi Covid-19.
Kota Gorontalo sendiri meski sudah menunjukkan progres yang sangat baik dalam penanganan pandemi Covid-19, menurut Wali Kota Gorontalo Marten A. Taha Selasa (01/12/2020), belum bisa dijadikan jaminan daerah yang dipimpinnya bebas dari virus corona.
“Karena kita semua, termasuk Pemerintah Kota Gorontalo, belum bisa memprediksi kapan akan berakhir Covid-19 ini. Maka dari itu, pada momen natal dan tahun baru kami akan memperketat protokol kesehatan Covid-19,” tegas Marten.
Dia tegaskan lagi, pada momen nataru Pemerintah Kota Gorontalo jelas akan melarang perayaan yang sifatnya seremonial, yang menciptakan kerumunan orang.
“Sebelumnya kami telah membahas tentang natal dan tahun baru ini bersama dengan pejabat Forkopimda Kota Gorontalo, namun akan membahasnya lagi pada rapat berikut. Guna lebih memperjelas seperti apa tugas yang akan dilakukan,” jelas Marten.
“Untuk kegiatan-kegiatan seremonial yang menciptakan kerumunan, tentu kami larang. Karena itu berpotensi terjadinya penyebaran virus Corona,” timpal Marten.
Dalam rapat yang akan kami rencanakan nanti, kami juga akan membahas terkait pelaksanaa ibadah umat kristiani pada nantal akan datang.
“Seperti biasanya untuk pelaksanaan ibadah untuk umat bergama di hari besar keagamaan, kami menunggu surat edaran dari Kementerian Agama RI. Dan protokol kesehatan Covid-19 tetap kami akan terapkan juga,” pungkas Marten.(bnk/habari.id).
