Minim APD, Personil Damkar Tulungagung Harus Bertaruh Nyawa

oleh
Personil Damkar
Kabid Damkar Satpol PP Tulungagung, Gatot Sunu Utomo
banner 468x60

HABARI.ID, TULUNGAGUNG I Apa pun pekerjaan, pasti ada resikonya. Dan menjadi petugas Pemadam Kebakaran (Personil Damkar), termasuk pekerjaan beresiko tinggi, nyawa jadi taruhannya. Petugas Damkar selayaknya dibekali dengan alat pelindung diri (APD) yang memadai untuk memperkecil resiko saat menjalani tugas-tugas kemanusiaan.

APD-nya harus lengkap. Saat menjalani tugas yang penuh resiko itu, personil Damkar harus menggunakan pelindung wajah, hood, pakaian pelindung, helm savefty, sarung tangan serta perlengkapan lainnya.

Berbanding terbalik dengan kondisi di Damkar Tulungagung. Tidak hanya minim, APD sudah tidak layak pakai. “Ada 24 personil di Damkar. Tapi APD yang tersedia hanya 12 setel saja …,”

“Bila mana ada kebakaran, ya sudah mana yang mendapat duluan (seperti berebut), itu yang kita pakai. Kadang-kadang ada yang cuma pakai kaos,” ungkap Kepala Bidang (kabid) Kabid Damkar, Satpol PP Kabupaten Tulungagung, Gatot Sunu Utomo di ruang kerjanya, pekan lalu.

Gatot juga mengatakan, untuk keselamatan personilnya, jauh dari kata layak. “Jauh dari savefty. Sejujurnya, seperti itu kondisi Damkar kita. Kasihan teman-teman di Damkar …,”

“Untuk saat ini mobil Damkar yang bisa beroperasi hanya 2 unit. Dan 2 mobil supply atau tangki,” kata Gatot yang merasa prihatin dengan kondisi yang ada.

Gatot juga menjelaskan, terkait anggaran untuk Damkar hanya cukup untuk biaya operasional saja. “Kita hanya dapat yang rutin-rutin seperti Solar (BBM), pembelian suku cadang …,”

“APD, tahun ini kita dapat untuk pembelian sepatu sebanyak 10 dengan anggaran sekitar Rp. 70 juta,” ungkap Gatot, menjelaskan sesuai dengan kondisi yang sebenarnya.(fal/habari.id)

Baca berita kami lainnya di

Tinggalkan Balasan