Masyarakat Diminta Tak Panik, Stok Bahan Pangan Masih Mencukupi

oleh
banner 468x60

HABARI.ID, PEMPROV | Kepala Dinas Koperasi UKM Perindustrian dan Perdagangan (Diskumperindag) Provinsi Gorontalo Risjon Sunge memastikan ketersediaan bahan pokok di Gorontalo terpantau aman. Dengan pasokan komoditas pangan yang stabil, ia berharap masyarakat tidak perlu panik menghadapi Natal dan Tahun Baru (Nataru), Senin (12/12/2022).

Menurut Mantan Kepala Dinas Sosial Provinsi Gorontalo itu mengungkapkan bawa informasi seputar minimnya pasokan bahan pokok atau terjadi fluktuasi harga beberapa komoditi menjelang perayaan keagamaan maupun tahun baru memang kerap menghantui masyarakat. Namun dengan ketersediaan stabil, Risjon meyakini bahan pokok di Gorontalo akan cukup hingga tahun depan.

“Masyarakat tidak usah panik, para distributor tidak perlu menimbun atau menahan barangnya di gudang sehingga baru dijual saat harga naik, karena ketakutan itu yang akan berpengaruh kepada inflasi. Kalau belanja biasa saja, karena stok komoditas di Gorontalo aman hingga bulan Januari 2023,” jelas Risjon Sunge.

Sebelumnya, Pemerintah Provinsi Gorontalo telah memantau harga dan ketersediaan barang kebutuhan pokok di beberapa gudang distributor maupun Bulog. Risjon sunge menegaskan jumlah beras di Bulog ada sejumlah 300 ton di tiga gudang, baik di Kota Gorontalo, Boalemo dan Kabupaten Pohuwato. Sedangkan, akan ada ketambahan lagi 1000 ton beras dalam waktu dekat.

“Untuk cabai dan bawang merah tersedia stok sampai bulan Januari 2023. Karena setiap pelan ada permintaan dari luar daerah, sementara cabai walaupun harganya sering fluktuasi tetapi ketersediaannya akan cukup. Bahkan kita sering mengirim ke luar daerah sebanyak 1 sampai 3 ton,” ucap Risjon.

Dia menjelaskan sebanyak 7 komoditi tersebut masih harga pun terpantau stabil, untuk beras medium berada di angka Rp450 per 50 kilo, sementara beras premium juga masih terjangkau dibandingkan dengan di pasar modern.

“Gula pasir juga demikian, apalagi Menteri Perdagangan menegaskan jika harga gula tidak boleh lebih dari harga Rp14 ribu per kilo. Untuk produksi gula lewat pabrik di Tolangohula itu 250 hingga 300 ton per hari berproduksi dan itu malah memenuhi pasar yang ada di Sulawesi Utara, Maluku dan Ternate,” tandasnya. (dik/habari.id)

Baca berita kami lainnya di

Tinggalkan Balasan