HABARI.ID I Sanggar Kegiatan Belajar (SKB), menjadi fasilitas penting dalam upaya peningkatan mutu pendidikan informal sebagai alternatif meningkatkan kualitas SDM. Dalam kerangka optimalisasi pendidikan informal, Pemerintah Kabupaten Gorontalo telah membenahi 3 dari 6 SKB.
Bupati Gorontalo Nelson Pomalingo mengungkapkan, Pemerintah Kabupaten Gorontalo menargetkan 6 SKB yang ada harus bisa dioptimalkan fungsinya sebagai langkah agar pendidikan informal bisa selaras dengan pendidikan formal.
“Banyak kelebihan yang bisa didapat dalam pendidikan informal seperti pelatihan dan pendidikan karakter, sehingga ini bisa sepadan bahkan melebihi pendidikan formal …,”
“Karena peserta atau siswanya merupakan orang-orang dewasa, maka akan lebih mudah dan cepat dalam mempraktekan ilmu yang didapat dari pendidikan informal,” kata Bupati Nelson usai meresmikan SKB Limboto.
Nelson menuturkan, jumlah pendudukan yang minim pendidikan, menjadi tanggung jawab pemerintah. Dari 6 SKB yang ditargetkan, Pemerintah Kabupaten Gorontalo telah berhasil membangun 3 SKB di wilayah Tolangohula, Batudaa dan Limboto.
Menurut Nelson, pendidikan nonformal (informal) masih dipandang sebelah mata. Padahal pendidikan informal dengan kurikulum yang ada, bisa menyentuh peningkatan kualitas SDM.
“Kita akan membangun lagi SKB di wilayah Tibawa dan Telaga,” kata Nelson Pomalingo.
Dirinya berharap SKB ini juga bisa menjadi motor penggerak. Bukan hanya sebatas SDM melainkan pula gagasan.
Bupati juga mengimbau agar SKB yang ada bisa bersinergi hingga ke tingkat desa dan termasuk menyentuh pada pengembangan SDM sesuai potensi yang ada, baik potensi sektor pertanian, peternakan, dan berbagai ekonomi kreatif.(dwi/habari.id)