Hebat! Kota Gorontalo Urutan Ketiga tingkat Nasional dalam Pengendalian Inflasi

oleh -9 Dilihat
oleh
Istimewa.

HABARI.ID, KOTA GORONTALO I Hebat. Itulah kata yang pantas disematkan untuk Pemerintah Kota Gorontalo dalam hal mengendalikan inflasi. Bagaimana tidak, dalam kurun waktu dua bulan terakhir, angka inflasi Kota Gorontalo masuk dalam kategori terendah nasional.

Dimana, pada Oktober 2024, inflasi Kota Gorontalo terendah keenam tingkat nasional dari seluruh kota yang ada di Indonesia. Sedangkan pada bulan November, Kota Gorontalo menempati posisi ketiga terendah dari provinsi, kabupaten dan kota seluruh Indonesia.

banner 468x60

Capaian ini sangat disyukuri penjabat Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Gorontalo, Deddy Kadullah. Karena, menurut dia, upaya yang dilakukan tidak sia-sia.

“Alhamdulillah, kita sangat bersyukur bisa mengendalikan inflasi. Dan pada November kemarin, kita menempati daerah terendah ketiga secara nasional,” kata Deddy ketika diwawancarai, Selasa (3/12/2024).

“Kita juga beberapa bulan kemarin menerima DIF (Dana insentif fiskal), karena dinilai, dianggap sebagai daerah yang mampu mengendalikan inflasi,” tambah Deddy.

Menurut Deddy, keberhasilan pihaknya menjaga inflasi tidak semudah membalikkan telapak tangan. Kata dia, ada upaya yang dilakukan secara berkesinambungan. Lebih dari itu, tambah Deddy, Pemerintah Kota Gorontalo juga harus menjaga keseimbangan antara pembeli dan penjual.

“Inflasi harus kita jaga. Kalau tinggi tidak bagus, karena harga bahan pokok akan mahal. Deflasi juga tidak bagus, pedagang akan turunkan harga, dari sisi ekonomi itu tidak bagus. Kita harus menjaga keduanya, biar pedagang bisa untung, masyarakat bisa membeli bahan pokok dengan harga yang terjangkau,” ujar Deddy.

Lantas langkah apa saja yang dilakukan Pemerintah Kota Gorontalo agar inflasi tidak tinggi dan deflasi tidak terjadi? Deddy menjawab, ada empat langkah yang dilakukan pihaknya.

Pertama, menjaga keterjangkauan harga. Langkah ini, ucap Deddy, dilaksanan dengan cara menggelar pasar murah, pangan murah non subsidi, dan operasi pasar.

“Setiap hari, OPD terkait juga ada pelaporan pemantauan harga bahan pokok. Itu kita evaluasi. Bahan pokok mana yang mahal, itu yang kita subsidi,” ungkap panglima ASN di lingkungan Pemerintah Kota Gorontalo itu.

Langkah kedua yang dilakukan, lanjut Deddy, menjaga ketersediaan pasokan, karena hal ini menentukan harga bahan pokok.

“Kalau di Kota Gorontalo, bahan pokok yang paling rawan cabe, sehingga kami menggagas program penanaman bibit cabe dengan memanfaatkan lahan yang ada, bahkan pekarangan,” tandasnya.

“Kita menanam rica secara masal, kurang lebih ada 3.000 bibit pohon. Kita kerjasama dengan kelompok masyarakat dan sentra industri, seperti Sulut. Kita berupaya bahan pokok terus tersedia,” imbuhnya.

Berikutnya, kelancaran distribusi. Menurut Deddy, meski persediaan banyak kalau distribusi lambat pasti akan terjadi kelangkaan barang. “Distribusi ini kita awasi secara rutin, biar lancar,” kata Deddy singkat.

Langkah terakhir yang dilakukan adalah mengefektifkan komunikasi dengan TPID, Buloq, BPS, OPD terkait dan lembaga-lembaga yang berhubungan dengan inflasi.

“Komunikasi kita laksanakan secara rutin tiap pekan. Kita diskusikan bagaimana bahan pokon bisa tersedia. Kalau terjadi kelangkaan, kita turun lapangan bersama-sama kemudian merumuskan cara apa yang harus dilakukan,” tuturnya.

Deddy juga mengungkap strategi lain yang dilakukan pihaknya menjaga inflasi. Cara itu adalah memberikan bantuan voucher bahan bakar minyak (BBM) kepada pengemudi bentor.

“Kami juga memberikan voucher kepada pengemudi bentor, karena salah satu penyebab inflasi kemahalan biaya transportasi. Kalau transportasi naik, akan berpengaruh pada kenaikan harga bahan pokok,” pungkasnya.(bm/habari.id).

Baca berita kami lainnya di