Kasus Kekerasan Perempuan dan Anak di Gorontalo Utara Meningkat Selama Pandemi

oleh
Kasus Kekerasan
Sekertaris Dinas P2TP2A, Asna Rahim
banner 468x60

HABARI.ID I Dari hasil laporan Dinas Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Gorontalo Utara, kekerasan terhadap perempuan dan anak meningkat selama masa pandemi Covid-19.

Sekretaris Dinas P2TP2A Gorontalo Utara, Asna Rahim mengatakan, peningkatan itu menjadi lebih tinggi selama 2 tahun terakhir sejak pandemi Covid-19 melanda, angka itu lebih tinggi dari tahun 2017 hingga 2019.

“Kita di tahun 2020 kasus kekerasan pada perempuan sebanyak 31 kasus, sedangkan kasus pada anak itu 13 kasus..,”

“Pada 2021 ini, dari data terakhir setidaknya ada 21 kasus kekerasan terhadap anak dan 9 kasus untuk korban perempuan,” jelasnya.

Selanjutnya Asna menjelaskan, sejak tahun 2017 kasus kekerasan perempuan dan anak terbilang rendah dengan angka 13 kasus. Selanjutnya pada tahun 2018 naik menjadi 17 kasus dan pada tahun 2019 di awal pandemi naik menjadi 27 kasus.

Asna menerangkan, naiknya kasus tersebut memiliki latar belakang yang kompleks. Namun Asna tak memungkiri, kondisi pandemi juga menjadi faktor yang memicu kasus tercela tersebut.

“Karena pembatasan akses dan mengurangi aktivitas, dan juga kondisi ekonomi yang buruk, bisa menjadi pemicu seseorang untuk melakukan tindakan tersebut,” jelasnya.

Sebagai daerah yang terus memacu kelayakan bagi kehidupan perempuan dan anak, Dinas P2TP2A Gorontalo Utara telah melakukan berbagai pendampingan dan sosialisasi.

“Kami berusaha untuk menyosialisasikan terkait hal ini, tapi memang kita terkendala pada masyarakat..,”

“Masyarakat masih berada pada stigma kekerasan dan pelecehan merupakan aib dan tabu untuk diungkapkan,” tegasnya.

Meski kasus kekerasan selama pandemi cukup tinggi, namun kata Asna sepanjang 6 tahun terakhir, kasus tertinggi terjadi pada tahun 2016 dengan jumlah kasus 54 kasus.

“Itu kasus terbanyak pada tahun 2016, kasus anak itu 40 kasus, sedangkan perempauan terjadi 14 kasus..,”

“Kita terus berbenah dengan berbagai cara, namun kita terkendala secara teknis dan anggaran,” jelasnya. (Wi/Habari.id)

Baca berita kami lainnya di

Tinggalkan Balasan