HABARI.ID I Penjelasan Dikes (Dinas Kesehatan) Kabupaten Gorontalo terkait dengan pelaksanaan vaksinasi, menjawab semua kebimbangan masyarakat. Seperti kata Kadis Kesehatan Kabupaten Gorontalo, Roni Sampir Senin (11/01/2021).
Vaksin Covid-19 tersebut sudah melalui uji klinis sebanyak tiga kali, pengujiannya dilakukan oleh beberapa negara termasuk Indonesia.
Kandungannya adalah Sinovac, yang tidak mengandung bahan pengawet buatan, sehingga masyarakat tidak perlu bimbang.
“Kandungan dalam vaksin sinovac, yaitu virus yang sudah di lemahkan yang nantinya akan membentuk anti body, untuk melawan virus yang sama …”
“Kandungan lainnya yaitu Aluminium hidroksida, yang berfungsi untuk meningkatkan kemampuan vaksin, bahan lainnya Larutan fosfat sebagai penstabil atau stabilizer vaksin …”
“Dan terakhir terdapat kandungan sebagai isotonis, untuk memberikan kenyamanan saat penyuntikan. Ini sangat aman, dan masyarakat tidak perlu takut dan khawatir,” jelasnya.
Efek samping dari penggunaan vaksin ini Roni katakan, hanya seperti anak yang diberikan imunisasi. Yakni akan mengalami demam dan bengkak pada bekas suntikan.
“Dan efek sampingnya hanya akan berangsur dalam jangka waktu pendek, ia juga menambahkan untuk penerima vaksin ini memiliki kriteria, pasalnya tidak semua usia yang dapat menerima vaksin tersebut …”
“Hanya bisa di gunakan pada usia 18 tahun sampai usia 59 tahun dan untuk usia di atasnya, termasuk juga ibu hamil belum bisa …”
“Jadi ada kriteria-kriteria yang bisa menerima vaksin ini, bahkan bagi yang memiliki penyakit komorbit seperti gagal ginjal, sesak nafas akut itu tidak bisa …”
“Bahkan yang saat itu tengah sakit, tidak bisa dilakukan penyuntikan vaksin, nanti setelah sembuh baru bisa dilakukan penyuntikan,” jelasnya.
Sebelum melaksanakan vaksinasi, Pemerintah Kabupaten Gorontalo akan menyosialisasi dan edukasikan kepada masyarakat.
“Sosialisasi dan edukasi ini akan kami laksanakan secara masif,” pungkasnya.(Ver/habari.id).