Partai Golkar Terbuka, Tapi Jangan Semena-Mena

oleh
golkar
Syarief Mbuinga, Ketua Bappilu Partai Golkar Provinsi Gorontalo.
banner 468x60

HABARI.ID I Partai Golkar, adalah salah satu Partai Politik terbesar di Tanah Air. Membuat Partai Politik Berlambang Pohon Beringin ini besar, karena memberikan peluang kepada kadernya untuk berkompetisi.

Tidak terkecuali di DPD Partai Golkar Provinsi Gorontalo, yang sangat terbuka kepada seluruh kadernya mengikuti kompetisi baik Pemilihan Kepala Daerah dan legislatif di kabupaten, kota dan provinsi.

Tetapi jangan salah, keterbukaan Partai Golkar kepada kader, bukan berarti kader bisa semena-mena memanfaatkan peluang itu. Tetapi ada dasar, aturan yang merujuk pada AD/ART partai.

Kaitan dengan hal tersebut, ini menjadi pembahsaan serius pada Rapat Pinhar (Pimpinan Harian) diperluas DPD Partai Golkar Provinsi Gorontalo, Rabu (31/03/2021) di kediaman pribadi Ketua DPD Golkar Rusli Habibie, dihadiri seluruh pimpinan DPD.

Syarief Mbuinga, yang juga sebagai Ketua Bappilu dan diamanahkan Ketua DPD Partai Golkar Provinsi Gorontalo, sebagai narasumber mengatakan dihadapan awak media.

Setelah Pilkada serentak 2020, kedepan masih ada pesta demokrasi baik itu Pilgub dan Pilwako. Partai Golkar di Provinsi Gorontalo baik itu tingkat kabupaten, kota dan provinsi, tentu memiliki kader dan figur mempuni.

Bahkan Partai Golkar begitu banyak kader yang siap, untuk menjadi calon-calon baik pimpinan dan wakil pimpinan daerah pada perhelatan tersebut.

“Dan sampai dengan sekarang ini, Golkar masih menjadi The Winer di perpolitikan Provinsi Gorontalo, karena hampir semua pimpinan eksekutif dan legislatif dinahkodai oleh kader Golkar,” ujar Syarief.

Nah, berbicara soal Pilkada khususnya Pilgub, beredar isu bahwa kader-kader Golkar tengah dilirik oleh partai politik lain.

Ternyata, hal itu pun turut menjadi catatan penting pada Rapinhar diperluas tersebut. Dan kembali kata Mantan Bupati Pohuwato Dua Periode ini, Golkar memang terbuka tapi jangan semena-mena.

“Jika ada kader-kader Golkar yang dilirik dan dipinang oleh partai politik lain. Ingat, dalam Partai Golkar, ada mekanisme dan aturan serta AD/ART sendiri ..,”

“Golkar ada petunjuk organisasi dan pelaksanaan partai yang mengatur secara periodik, dalam kontestasi politik. Golkar sangat terbuka, namun bukan berarti membiarkan kadernya diambil oleh partai lain. Dan ada sanksi tegas, bahkan sampai pada pemecetan,” tegas Syarief.(bnk/habari.id).

Baca berita kami lainnya di

Tinggalkan Balasan