Dihantam Pandemi Covid-19, Ekonomi Kabupaten Gorontalo Hanya Menyusut 0,7 Persen

oleh
Dihantam Pandemi Covid-19, Ekonomi Kabupaten Gorontalo Hanya Menyusut 0,7 Persen
Bupati Gorontalo, Nelson Pomalingo.[foto_dwi/habari.id]
banner 468x60
HABARI.ID I Dihantam pandemi Covid-19, ekonomi Kabupaten Gorontalo hanya turun 0,7 persen. Meski tidak berdampak signifikan, kebijakan fiskal yang berpihak pada pemulihan ekonomi, tetap dilakukan Pemerintah Kabupaten Gorontalo. Salah satunya dengan memberikan suntikan tambahan modal kepada pelaku UMKM di Kabuapten Gorontalo.

Bupati Gorontalo Nelson Pomalingo mengungkapkan, ekonomi Kabupaten Gorontalo masih tetap bisa bertahan di tengah pandemi.

Ini dikarenakan sektor ekonomi padat karya masih bisa bergerak dengan mengandalkan bahan baku dari lokal yang masih dapat disiapkan secara mandiri. Sektor UMKM di bidang peternakan dan pertanian contohnya.

Menyiapkan bahan baku yang dibutuhkan untuk produksi peternakan maupun pertanian, masih relatif mudah. Belum lagi diperkuat dengan bantuan modal dari pemerintah.

“Banyak kebijakan ekonomi terus kita gulirkan. Mulai dari mengatur pasar dan melakukan pemetaan …,”

“Selain itu kita juga mendorong terwujudnya kondisi yang kondusifitas di sektor padat karya di tengah pandemi, dan tentu saja melalui pemberian modal usaha,” ungkap Nelson.

Menurut Nelson, kondisi wilayah kabupaten Gorontalo memang sedikit berbeda dengan daerah lain yang mengandalkan sektor jasa. Sektor jasa, paling merasakan dampak negatif setelah dihantam pandemi Covid-19.

Sementara kabupaten, yang basis ekonominya adalah pertanian dan peternakan, tidak terlalu merasakan dampak pandemi Covid-19.

“Kita memang mengalami defisit, kekurangan dana pemerintah akibat refocusing dan berbagai pergeseran lain yang dilakukan. Namun, tetap saja ada hal yang membanggakan. Investasi kita mencapai 2 Triliun. Padahal baru pertengahan bulan,” kata Nelson.

Nelson menjelaskan kebijakan pemerintah untuk meningkatkan ekonomi, bukan hanya dilakukan dalam konteks memperbaiki kelesuan ekonomi akibat dihantam pandemi Covid-19, tetap kebijakan ini akan terus dilakukan demi pengembangan ekonomi jangka panjang.(dwi/habari.id)

Baca berita kami lainnya di

Tinggalkan Balasan