HABARI.ID I Kasus DBD (demam berdarah dengue) di Kabupaten Gorontalo tembus angka 342 kasus. Meski terbilang tinggi, namun jumlah kematian dari penyakit ini masih relatif rendah.
Naiknya jumlah kasus tersebut, kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Gorontalo Roni Sampir, disebabkan perubahan cuaca yang secara alami membentuk lingkungan yang memungkinkan baik bagi nyamuk Aedes aegypti pembawa virus dengue penyebab penyakit demam berdarah.
Meski demikian, kata Roni, jumlah kasus tersebut dapat ditekan sejak awal bulan Maret. Kasus terbanyak terjadi pada bulan Februari dengan total kasus 124 kasus dan 1 warga meninggal.
Kemudian turun pada bulan Maret dengan jumlah kasus 77 dengan 1 warga meninggal. Grafik kasus DBD terus menurun sampai pada Juni ini.
“Cuaca sangat mempengaruhi pertumbuhan vektor sebagai pembawa penyakit demam berdarah. Imbauan kebersihan dan peningkatan imun menjadi faktor penting dalam menekan warga yang terinfeksi virus dengue,” jelas Roni Sampir.
Sejak Januari hingga awal Juni 2020, pasien yang meninggal berjumlah 3 orang. Roni menjelaskan, jumlah kasus DBD tersebut awalnya naik pada bulan Februari dan turun grafiknya hingga bulan Juni ini.
Penurunan ini, salah satunya karena penerapan PSBB yang juga memberi penekanan pada aspek kebersihan lingkungan.
“Bulan lalu (Mei) sudah turun. Kasusnya hanya empat. Terbanyak itu hanya bulan Februari. Namun begitu diberlakukan PSBB, mulai turun jumlah kasusnya …,”
“Karena memang imbauan membersihkan lingkungan juga menjadi hal yang perlu dilakukan dalam mencegah penularan akibat Covid-19. Ini ternyata memberi efek positif pada penanganan DBD,” ungkap Roni Sampir.
Roni tetap mengimbau masyarakat agar waspada dengan penyakit DBD ini. Selain menjaga diri dari Covid-19, masyarakat juga diharapkan bisa menjaga lingkungan agar tetap bersih demi melawan Penyakit DBD.(dwi/habari.id)