HABARI.ID, TRENGGALEK I Mendapat arahan dari Presiden Jokowi dalam Rakornas Pembangunan Pertanian Tahun 2021, Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin pun mulai menyiapkan beberapa langkah dan kebijakan strategis pertanian.
Presiden Jokowi mengevaluasi banyak hal, termasuk soal banyaknya import komoditas pertanian yang menjadi indikator produktivitas pertanian masih perlu ada peningkatan.
Untuk subsidi pupuk Rp 33 triliun setiap tahun dan tidak ada lompatan di sisi produksi, mengindikasikan ada yang salah, sehingga perlu ada evaluasi.
“Pak Presiden menginginkan petani tetap produktivitasnya meningkat. Kemudian juga, kita harus bekerja keras menyeimbangkan keuangan negara,” ungkap Bupati Trenggalek ini usai mengikuti rakornas secara virtual di Gedung Smart Center Trenggalek, Senin (11/01/2021).
“Pupuk setiap tahunnya Rp 33 triliun. Dengan harapan nanti bisa meningkatkan produktivitas dengan terus mengurangi pupuk bersubsidi,” imbuhnya.
“Makanya tadi perintahnya (Presiden) adalah kita sukseskan di tahun ini Badan Usaha Milik Petani agar petani bisa memproduksi pupuk sendiri dengan kualitas yang baik dan organik,” sambungnya.
Sehingga harapannya lahan-lahannya nanti bisa tersertifikasi organik. Sehingga nilai jualnya bisa lebih tinggi dari pada produk pertanian biasa.
Jokowi juga mendukung adanya Food Estate. “Nanti kita akan coba melakukan konsolidasi di lahan, sehingga pertanian nanti dengan skala yang besar dan mekanisasi,” ungkap Mochamad Nur Arifin.
Nur Arifin juga mengatakan, petani berkelompok akan bisa memastikan bahwa pertaniannya bisa lebih efektif dengan memanfaatkan teknologi pertanian.
Menurut Bupati Arifin, semua komoditas yang masih import, seperti jagung, kedelai terus di sektor peternakan seperti sapi akan terus didorong.
“Pokoknya Pak Presiden ingin kita turun terus importnya,” tutupnya.(Sar/habari.id)