Biarkan Saya Tetap Menulis

oleh -76 Dilihat
oleh
Fadli Poli

HABARI.ID, GORONTALO – Saya tak pintar menulis. Tapi saya punya keinginan untuk belajar hingga bisa menulis. Menulis apa adanya seperti saat ini.

Baru pada 5 Oktober 2004, saya mendapat kesempatan itu. Saya diterima jadi reporter di koran harian kriminal!. (Di bagian ini saya ingin berterima kasih kepada Zulhelmi Alting, kawan sedari sekolah dulu di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Model Manado).

banner 468x60

Saya menikmati betul aktifitas sebagai repoter. “Kau memang tak cocok jadi Guru. Jurnalistik, mungkin itu dunia mu,” kata Drs. Karim Nakii, M.Pd (Alm), pernah jadi Ketua Jurusan saat saya masih kuliah di Jurusan Pendidikan Matematika IKIP Gorontalo (sekarang UNG).

Kawan kuliah saya pun demikian. Saya ternyata memang tak cocok jadi seorang guru. 14 tahun saya menjalani aktifitas ini. Di waktu yang lumayan Panjang itu, saya justru telah bertemu dengan guru yang hebat!. Guru-guru yang mengajarkan tentang hidup.

Saya mulai belajar tentang struktur kalimat, penggunaan kata dan Bahasa yang lugas dan juga sastra, dari Raden Syarif Abdullah (Haji Lala).

Saya belajar tentang kepemimpinan dan pengelolaan redaksi dari Sahril Rasid. Saya belajar tentang ketaatan dari Spandi Pakaya.

Tentang pengelolaan keuangan yang baik, saya belajar dari Herlina Ali dan Yeni Bimbing. Tentang keteduhan, saya belajar dari Srifatmawar Dama.

Tentang menjadi wartawan yang militan, saya belajar banyak dari Abd Wahid ‘Ayi’ Ilham. Tentang menjadi wartawan yang energik, belajar dari Tri Antu. Dan, saya belajar tentang keikhlasan dari mas Sutikno Hadi dan Harson Antu.

Lengkap sudah!. Saya tak hanya belajar tentang jurnalistik. Sungguh mereka telah mengajarkan banyak hal tentang nilai. Banyak pelajaran moral yang saya dapat selama 14 tahun di sana.

Di hari ke-30 bulan Maret lalu, saya memutuskan resign. Ini adalah pilihan yang menuruti kata hati. Saya lalu memutuskan untuk “berdiri dengan kaki sendiri”, dan “bangun kerajaan kecil”, habari.id.

Habari.id adalah portal berita lokal yang hadir bukan untuk mencari pesaing. Kita punya kesempatan yang sama untuk menulis.

Menulis tentang negeri yang indah ini. Lalu mengabarkannya. Mengabarkan tentang negeri yang harus dijaga dan dirawat. Sama sama kita akan Menjaga Indonesia!.

Catatan: dua kalimat cetak tebal yang bertanda, adalah lirik lagu berjudul, Tapi Tidak Malam Ini, karya Haji Lala). 😀

Baca berita kami lainnya di


Tinggalkan Balasan