7 Titik Longsor di Kabila Bone Menarik Perhatian Aleg Dapil II Deprov Gorontalo

oleh
Longsor, Kabila Bone.
Aleg DPRD Provinsi Gorontalo Dapil II Bone Bolango, saat meninjau langsung longsor di wilayah tidak jauh dari Wisata Olele.
banner 468x60
HABARI.ID I Tujuh titik longsor di Kecamatan Kabila Bone menarik perhatian jajaran Alge DPRD Provinsi Gorontalo Dapil II Bone Bolango, dan menggelar reses di wilayah pemerintahan tersebut Selasa (07/07/2020).

Tujuh titik longsor di wilayah Kecamatan Kabila Bone ini, diakibatkan beberapa hari lalu Gorontalo diguyur hujan dengan intensitas tinggi. Begitu kata Yeyen Sidiki, Anggota DPRD Provinsi Gorontalo Dapil II Bone Bolango.

“Tujuh titik longsor di Kecamatan Kabila Bone diakibatkan oleh hujan deras yang mengguyur Gorontalo. Ini tentunya menjadi perhatian kami dari DPRD Provinsi Gorontalo, untuk mencarikan solusi melalui reses yang kami laksanakan di wilayah Kabila Bone,” ujar Yeyen.

Yeyen Sidiki, Aleg DPRD Provinsi Gorontalo pada kegiatan reses hari ke dua.

Dia jelaskan wilayah Kabila Bone memang sangat rawan terjadi bencana alam longsor, maka dari itu jajarannya pun menggandeng pihak terkait dalam reses tersebut.

“Kami datang bersama pihak terkait diantaranya BWSS Gorontalo dan satker Balai Jalan serta unsur Dinas PUPR Provinsi Gorontalo …”

“Agar aspirasi yang disampaikan masyarakat terkait dengan longsor yang kerap terjadi, bisa ada penjelasan teknis dari instansi terkait …”

“Dan ada beberapa solusi yang sudah kami dapatkan dari hasil reses tadi, termasuk aspirasi yang kami terima dari masyarakat setempat. Nah ini kemudian akan kami bahas secara kelembagaan untuk diperjuangkan,” jelas Yeyen.

Selain itu jajaranya berkunjung ke wilayah pemekaran Desa Bintalahe, dimana wilayah pemerintahan ini sangat butuh perhatian dalam pembanguan dan pengembangannya.

“Wilayah ini adalah daerah pemekaran dari Molotabu, perlu perhatian dan pendampingan penuh dari Pemerintah Daerah baik provinsi dan kabupaten …”

“DPRD Provinsi Gorontalo Dapil II sendiri tentuya siap memperjuangkan apa yang menjadi kebutuhan Desa Bintalahe …”

“Termasuk persoalan pembangunan yang masih mencantumkan nama Desa Molotabu dalam dokumen perencanaan, sementara pelaksanaan pembangunannya di Desa Bintalahe,” pungkas Yeyen.(bink/habari.id).

Baca berita kami lainnya di

Tinggalkan Balasan