14 OTG Kota Jalani Karantina di Mess Haji

oleh
OTG, Mess Haji.
Wali Kota Gorontalo Marten A. Taha, didampingi Ketua TP PKK Kota Gorontalo Jusmiati Taha K. Demak, mengikuti rapat secara daring dengan Gubernur Gorontalo, Bupati, Forkopimda dan DPRD.
banner 468x60
HABARI.ID I Sebanyak 14 OTG (Orang Tanpa Gejala) Kota Gorontalo, sampai dengan sekarang jalani karantina di Mess Haji Kota Gorontalo. Demikian kata Wali Kota Gorontalo Marten A. Taha, pada rapat secara daring Senin (25/05/20) dengan Gubernur Gorontalo, Bupati, Forkopimda dan DPRD.

OTG yang berjumlah 14 orang sedang jalani karantina di Mess Haji ini, diantaranya 12 orang warga Kelurahan Padebuolo, sisanya dua orang warga Kelurahan Ipilo.

“Seluruh OTG ini, meski mereka sudah positif setelah dilakukan swab test, tdiak langsung dirujuk ke RS Aloei Saboe Kota Gorontalo. Tetapi terlebih dahulu di isolasi secara terpadu di Mess Haji,” papar Marten melaporkan.

Sementara itu, berkaitan dengan petugas Apotek Kimia Farma RSAS yang positif Covid-19, Marten jelaskan, yang bersangkutan bukan warga Kota Gorontalo.

“Sembari melakukan koordinasi dengan Pemerintah Daerah terkait, untuk saat ini petugas Apotek Kimia Farma telah kami ambil alih untuk dilakukan penanganan kesehatan,” terang Marten.

Lajut Marten, Pemerintah Kota Gorontalo sendiri tidak lagi melakukan rapid test, tetapi lebih kepada melakukan swab test.

Ketua TP PKK Kota Gorontalo Jusmiati Taha K Demak, mendampingi Wali Kota Gorontalo Marten A. Taha, pada rapat secara daring dengan seluruh kepala daerah, Forkopimda dan DPRD.

Bahkan sampai dengan hari ini, telah melakukan tracking di tiga kelurahan, diantaranya Padebuolo, Ipilo dan Kelurahan Moodu.

“Ada satu kasus, seorang anak yang telah di karantina di Mess Haji, riwatanya bersangkutan berasal dari Kelurahan Buliide, dan hanya berkunjung di Kelurahan Padebuolo,” jelas Marten.

Terkait dengan kajian pelaksanaan PSBB (Pembasatan Sosial Berskala Besar), yang akan berakhir pada 31 Mei nanti. Marten berpendapat, sudah efektif upaya yang dilakukan Pemerintah Provinsi Gorontalo.

“Menurut kami, upaya yang dilakukan Pemerintah Provinsi Gorontalo sudah efektif. Sembari menunggu hasil kajian pelaksanaan PSBB tahap dua, kami juga menanti surat edaran dari Kemenkes RI…”

“Tentang panduan kehidupan normal baru, yang diketahui akan diterapkan pada 4 Juni akan datang,” tutup Marten.(4bink/habari.id).

Baca berita kami lainnya di

Tinggalkan Balasan