dr. Andang: 1 ODP dan 1 PDP Meninggal Bukan Karena Covid-19

oleh
1 pasien pdp 1 odp meninggal bukan karena covid 19
Data jumlah dan kondisi pasien Covid-19 yang dirawat di RS Aloei Saboe.[foto_rs.aloei_saboe]
banner 468x60
HABARI.ID I Kabar tentang meninggalnya 1 pasien ODP (orang dalam pemantauan) dan 1 pasien PDP (pasien dalam pengawasan) yang dirawat di Rumah Sakit Aloei Saboe, diklarifikasi oleh Direktur RS Aloei Saboe, dr. Andang Ilato. 1 ODP dan 1 PDP itu, meninggal bukan karena Covid-19.

Kematian PDP dan ODP di RS Aloei Saboe murni karena penyakit akut yang di derita pasien dan bukan diakibatkan Covid 19. Dari beberapa kali hasil rapid test, menunjukan bahwa keduanya negatif.

Menurut dr. Andang, PDP dan ODP tersebut merupakan pasien yang memiliki penyakit bawaan seperti TBC dan penyakit pernafasan lainnya. Namun bukan karena mengidap Covid-19.

“Sudah dirawat sejak lama, contohnya yang ODP itu dirawat sejak 3 Maret, hasil rapid test-nya negatif. Begitu juga dengan hasil PCR dan Swab, keduanya negatif,” jelas dr. Andang.

Pasien ODP yang meninggal merupakan pasien pertama yang awalnya diduga terpapar virus Corona. Namun setelah rapid test, hasilnya negatif. Sebelumnya, kedua pasien ini dirujuk ke RS Aloe Saboe dengan tanda-tanda sakit pernafasan.

Para pasien yang meninggal itu, dari hasil rekam jejak medis menunjukan penyakit lain seperti typus dan tuberkulosis.

Dan sesuai data yang ada di RS Aloei Saboe, ada 24 ODP yang tengah ditangani dan 1 pasien melakukan isolasi mandiri di rumah.

Sementara PDP, ada sebanyak 44 orang yang dirawat, 1 meninggal dengan status negatif hasil rapid test. Demikian pula dengan ODP yang meninggal, juga negatif berdasarkan rapid test.

Dari data tersebut, penanganan pasien di RS Aloei Saboe, juga menunjukkan kemajuan signifikan. Sebanyak 48 orang dinyatakan sembuh. Yang terdiri dari PDP 28 orang dan ODP 20 orang.(dwi/habari.id)

Baca berita kami lainnya di

Tinggalkan Balasan