HABARI.ID, GORONTALO – Wakil Rektor III NS. Andrianto, S.Kep., M.Kep, menyesalkan pernyataan Presiden Mahasiswa (Presma) Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Bina Mandiri, YL disalah satu media daring.
Andrianto menerangkan bahwa pernyataan Presma BEM yang ternyata belum dilantik tersebut tidak konsisten dengan laporan yang secara sukarela disampaikan oleh yang bersangkutan ke universitas, serta hasil pemeriksaan Satuan Tugas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Perguruan Tinggi (PPKPT) UBM melalui keterangan, rekaman audio, CCTV, dan bukti pendukung lainnya yang dituangkan dalam Berita Acara Pemeriksaan (BAP).
Perubahan pernyataan ini menimbulkan kebingungan di kalangan sivitas maupun di masyarakat. Namun, Andrianto menegaskan bahwa sebagai lembaga pendidikan, institusi tidak ingin memperpanjang polemik di media. Ia menyampaikan bahwa Tim Komisi Kehormatan Etik (TKKE) akan mengundang secara langsung YL untuk memberikan klarifikasi serta memastikan konsistensi dalam pernyataannya.
Sebagai seorang mahasiswa, terlebih sebagai Presma BEM terpilih, yang bersangkutan diharapkan dapat menunjukkan integritas dan tanggung jawab dalam menyampaikan informasi.
Lebih lanjut, Wakil Rektor III juga menegaskan bahwa masalah kemahasiswaan ini harus segera diselesaikan, serta mengimbau agar tidak ada pihak-pihak yang memanfaatkan masalah ini untuk kepentingan tertentu dan menyerahkan penyelesaiannya sesuai dengan mekanisme di perguruan tinggi, termasuk mekanisme banding sesuai dengan prosedur yang berlaku.
“Kami berharap semua pihak dapat menjaga situasi agar tetap kondusif dan menghormati prosedur akademik yang berlaku. Semua pihak pasti memiliki niat baik, namun urusan ini harus dikembalikan pada aturan dan mekanisme yang berlaku di UBM sebagai lembaga pendidikan serta menghormati otonomi perguruan tinggi yang dilindungi oleh undang-undang,” tambah Andrianto.
Ia juga berharap agar pemberitaan seperti ini ke depan disajikan dengan lebih berimbang, edukatif, dan bertanggung jawab, sehingga masyarakat mendapatkan informasi yang utuh dalam satu pemberitaan, tidak terpisah-pisah atau sepihak sehingga tidak menimbulkan ketidaknyamanan. (Mg/habari.id)