Sistem Pengolahan Air Limbah Bisa Mereduksi Pencemaran DAS

oleh
Sistem Pengolahan Air Limbah
Kepala Dinas PU kabupaten Gorontalo, Romi Sahrain saat melakukan pengecekan lokasi pembangunan Proyek SPALDT di kawasan bekas terminal Telaga.[foto_dwi/habari.id]
banner 468x60
HABARI.ID I Pembangunan Sistem Pengolahan Air Limbah Domestik Terpadu (SPALDT), merupakan salah satu program yang mulai diimplementasikan Kementerian PUPR.
Program ini, menurut Bupati Gorontalo Nelson Pomalingo, menjadi salah satu upaya yang dapat untuk menetralisir kandungan limbah di daerah aliran sungai (DAS).

Program ini juga, kata Nelson, sejalan dengan semangat membangun yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Gorontalo.

“Pembangunan yang baik, harus disertai dengan upaya menjaga lingkungan. Ini menjadi semangat membangun kita,” ungkap Nelson mengapresiasi program sistem pengolahan air limbah domestik terpadu yang diterima Pemerintah Kabupaten Gorontalo dari Kementerian PUPR.

Sejauh ini, kata Nelson, Pemeritah Kabupaten Gorontalo terus berupaya untuk menjaga agar limbah-limbah tidak mencemari lingkungan terutama sungai.

Pihaknya juga telah melengkapi berbagai fasilitas untuk pengolahan air limbah seperti dengan pengadaan mobil limbah dan pembangunan UPDT.

“Kita harus bisa mengelola sanitasi lingkungan dengan baik. Lingkungan itu harus bersih agar masyarakat sehat,” ungkap Nelson.

Sementara itu, Kadis PU Kabupaten Gorontalo Romi Sahrain, menerangkan pembangunan fasilitas tersebut sementara dirancang.

Proyek SPALDT ini, dapat meminimalisir terjadinya pencemaran di aliran sungai. Fasilitas ini juga akan membantu menetralisir air limbah menjadi air bersih.

“Nanti akan ada penampungan air limbah. Setelah diolah dan menjadi air bersih, baru akan dialirkan ke sungai. Proyek sistem pengolahan air limbah salah satu program ramah lingkungan yang dilakukan Kementerian PUPR,” ungkap Romi.

Proyek dengan anggaran yang lumayan besar ini, rencananya akan dikerjakan pada awal tahun depan. Meski demikian, Dinas PU Kabupaten Gorontalo telah mempersiapkan semua yang dibutuhkan pada pelaksanaan proyek tersebut, terutama menyiapkan lokasi yang tepat.

“Tahun ini sebenarnya akan kita bangun. Tapi karena ada perubahan lokasi, maka mungkin awal tahun depan baru dilakukan pembangunannya,” ungkap Romi Syahrain.(dwi/habari.id)

Baca berita kami lainnya di

Tinggalkan Balasan