Siapkan Vaksinasi Tahap II, Pemkab Trenggalek Targetkan 17.000 Sasaran

oleh
Vaksinasi Tahap II
Plh. Bupati Trenggalek Joko Irianto (tengah) saat sosialisasi Vaksinasi COVID-19 tahap II di pendopo Trenggalek, Rabu (17/02/2021).[foto_istimewa]
banner 468x60

HABARI.ID,TRENGGALEK I Pemkab Trenggalek mulai mempersiapkan vaksinasi COVID-19 tahap II. Pemkab Trenggalek menargetkan ada sekitar 17.000 sasaran vaksinasi tahap II yang pelaksanaannya mulai 20 Februari hingga 30 April mendatang.

Plh. Bupati Trenggalek, Ir. Joko Irianto M.Si., saat membuka kegiatan sosialisasi vaksinasi dosis kedua meminta tenaga lapangan bisa tercover vaksinasi pada tahap II ini, karena tingginya intensitas tenaga lapangan berinteraksi dengan masyarakat.

Sehingga perlu memastikan berapa juga tenaga lapangan yang akan mendapatkan vaksin demi mengurangi resiko terpapar.

Joko juga mengingatkan, obat dari virus ini memang belum ada. Sementara virus ini terus bermutasi, cukup berbahaya bisa mengancam nyawa manusia, seperti di beberapa negara.

“Virus terus bermutasi. Jadi, jalan ikhtiar untuk mencegahnya untuk sementara ini adalah dengan vaksinasi.” jelasnya di Pendopo Manggala Praja Nugraha, Rabu (17/02/2021).

“Aparatur pemerintah harus bisa menjadi contoh, suksesnya program nasional Vaksinasi COVID-19,” imbaunya.

Banyak informasi yang menyesatkan dengan tujuan menggiring opini bahwa vaksin COVID-19 itu berbahaya.

“Kita perlu menjadi contoh sehingga masyarakat semakin yakin untuk ikut vaksinasi,” Plh Bupati Trenggalek.

“Negara tetangga saja iri dengan kita yang bisa memperoleh vaksin ini. Sedangkan mereka masih menunggu. Ini karena kita memang menjadi negara yang mendapat distribusi vaksin periode pertama,” terang Joko Irianto.

Sementara itu, terkait vaksinasi tahap II, Sekretaris Dinas Kesehatan, Pengendalian penduduk dan keluarga Berencana (Dinkes PPKB) kabupaten Trenggalek, dr. Moch. Rofiq Hidiono menyampaikan bahwa pihaknya telah melakukan pendataan sasaran.

“Vaksinasi tahap II ini akan disasarkan kepada ASN, TNI/Polri dan petugas pelayanan publik yang telah terdata sebelumnya,” kata Rofiq.

Rofiq juga mengingatkan, puncak kekebalan ini terbentuk bukanya setelah vaksinasi pada dosis pertama. Melainkan usai vaksinasi dosis kedua yang akan pemberiannya setelah 14 hari penyuntikan vaksin dosis pertama.(Sar/habari.id)

Baca berita kami lainnya di

Tinggalkan Balasan