Seminar Research Dissemination MOVE IT dan Misi Peningkatakan Akses Pendidikan

oleh -34 Dilihat
oleh
seminar
Habari.Id

HABARI.ID I Seminar Research Dissemination MOVE IT 2023 dengan tema “Promoting Digital Inclusion to Enhance Access to Quality and Accessible Education for Students with Disabilities in Eastern Indonesia” resmi dibuka Selasa (5/03/2024) di Auditorium Damhil Hotel, Gorontalo.

Ketua Digital Access Programme, British Embassy Jakarta Rita Damayanti jelaskan, program ini bertujuan untuk meningkatkan akses pendidikan yang berkualitas dan inklusif bagi siswa penyandang disabilitas di Indonesia Timur.

banner 468x60

“Pemerintah Inggris melalui program akses digital telah menyediakan 1,3 miliar untuk mendanai proyek ini melalui mitra pelaksana lokal kami Yayasan Australia-Indonesia Disability Research and Advocacy Network atau AIDRAN,” katanya.

Penelitian ini dilakukan di tiga wilayah, yaitu Kota Gorontalo, Kabupaten Gorontalo Utara, dan Kabupaten Pohuwato.

Hasil penelitian ini diharapkan dapat mendukung implementasi kebijakan dan memperkuat kapasitas tenaga pendidik, untuk menerapkan praktik pembelajaran yang lebih inklusif di semua jenjang pendidikan.

Kemudian Unita Werdi Rahajeng, Programme Director AIDRAN menambahkan bahwa diseminasi ini merupakan langkah awal untuk membangun langkah yang konkret dalam mewujudkan akses pendidikan lebih merata bagi siswa penyandang disabilitas.

“Kami meyakini bahwa melalui pendidikan, kita bisa mengangkat derajat atau memberikan kesempatan yang setara bagi kelompok penyandang disabilitas,” ungkapnya.

Sementara itu, Rusli Wahjudewey, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Gorontalo, menegaskan komitmen pemerintah daerah dalam menyediakan akses pendidikan yang inklusif bagi siswa penyandang disabilitas.

“Dalam pembangunan infrastruktur, Bapak Pj Gubernur telah menginstruksikan untuk mengevaluasi dan monitoring kepada kami, bahwa setiap sarana prasarana umum itu harus dipersyaratkan memiliki akses untuk disabilitas,” singkatnya.

Diketahui kegiatan tersebut dihadiri unsur Universitas Negeri Gorontalo, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Gorontalo, peneliti, advokat, praktisi di bidang disabilitas serta tenaga pengajar di Kota Gorontalo.(garMg2/bnk/habari.id).

Baca berita kami lainnya di