Reformasi Paradigma ASN Sangat Penting

oleh
Reformasi, ASN.
Wakil Wali Kota Gorontalo Ryan F. Kono, saat menyampaikan sambutan tentang reformasi birokrasi.
banner 468x60
HABARI.ID I Reformasi peradigma bagi jajaran ASN di lingkungan Pemerintah Kota Gorontalo, sangat penting. Begitu kata Wakil Wali Kota Gorontalo Ryan F. Kono, Kamis (27/08/2020).

Hal ini menurut Ryan, agar kinerja organisasi di Pemerintahan Kota Gorontalo lebih adaptif, inovatif dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat yang semaki kompleks dan dinamis.

“Seiring kemajuan teknologi, seharusnya dapat dijadikan sarana oleh ASN untuk melahirkan berbagai inovasi memudahkan pelayanan kepada masyarakat …”

“Sekarang ini kita diperhadapkan dengan era digitalisasi, lakukan lompatan dan kreatifitas untuk kemajuan daerah” ujar Ryan Kono, saat ditemui awak media.

Reformasi birokrasi, merupakan turunan visi nasional melalui Kementerian Pendayagunaan Aprartur Sipil Negara dan Reformasi Birokrasi RI.

Wajid dilaksanakan oleh pemerintah daerah, untuk dilakukan penilaian dalam mencapai tata kelola yang baik atau biasa disebut Good Governanace, dengan cara mendorong paradigma ASN.

Olehnya melalui evaluasi kinerja, dirinya bersama Wali Kota Gorontalo Marten A. Taha, wajib mengetahui kendala dan hambatan dalam menjalankan program dan kegiatan yang telah dituangkan pada RPJMD 2019-2024.

“Kita akan melakukan evaluasi secara berkala, guna mengetahui program dan kegiatan pada RPJMD apakah telah berjalan dengan target yang ditentukan” kata Ryan.

Penjabarannya juga akan mempengaruhi simplifikasi tubuh organisasi pemerintahan, yang dinilai kurang efisien dan efektif.

Struktur jabatan pada organisasi pemerintahan, akan dilakukan perampingan serta menerapkan Meryt sistem.

“Untuk itu, sudah sewajarnya kita Pemerintah Kota Gorontalo melakukan perubahan manajemen kerja. dengan memfokuskan pada program program yang bersentuhan langsung dengan pemenuhan akses kebutuhan masyarakat,” jelasnya.

Ada delapan aspek area perubahan yang harus diseriusi, area itu lanjut Ryan diantaranya manjemen perubahan, deregulasi kebijakan organisasi, tata laksana, sumber daya manusia aparatur, akuntabilitas, pengawasan dan pelayanan publik.

“Segera menyusun langkah-langkah strategis sesuai bidang tugas masing-masing, lakukan inovasi pada setiap program dan kegiatan …”

“Jangan melakukan pekerjaan yang bersifat rutin belaka tapi rubah cara pikir, dan cara kerja yang masih bersifat manual kerana masyarakat menuntut pelayanan yang maksimal,” tandasnya.(bink/habari.id).

Baca berita kami lainnya di

Tinggalkan Balasan