Rachmat Gobel Terima Aspirasi Para Rektor PTS se-Gorontalo

oleh
Rachmat Gobel
Wakil Ketua DPR RI, Rachmat Gobel bersama Ketua APTISI Gorontalo, Dr. Azis Rachman, Prof. Syamsu Qamar Badu (PDRI Gorontalo) dan Anggota DPR RI, Elnino M.H Mohi.[foto_istimewa]
banner 468x60

JAKARTA, HABARI.ID I Wakil Ketua DPR RI Bidang Korinbang, Rachmat Gobel, menerima para Rektor dari seluruh perguruan tinggi swasta di Provinsi Gorontalo yang tergabung dalam Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI).

Mereka menyampaikan aspirasinya kepada wakil rakyat dari daerah pemilihan Gorontalo tersebut. “Gorontalo harus menjadi lumbung pangan dan dunia pendidikan harus sejalan dengan kondisi di wilayahnya serta rencana pengembangannya,” kata Rachmat Gobel, Rabu (28/09/2022).

Rachmat Gobel menerima langsung Rombongan APTISI Gorontalo di lantai empat Gedung Nusantara III, DPR RI. Hadir juga Prof Syamsu Qamar Badu (mantan Rektor Universitas Negeri Gorontalo) dari Persaudaraan Dosen Republik Indonesia (PDRI) Gorontalo dan Elnino M Husein Mohi, anggota DPR RI dari Partai Gerindra yang juga asal Gorontalo.

Selain itu, hadir pula Rustam Akili, staf khusus Rachmat Gobel. Mereka dipimpin Ketua APTISI Gorontalo Azis Rachman. Azis menyampaikan di Gorontalo terdapat 11 perguruan tinggi swasta dengan 87 program studi dan 18 ribu mahasiswa.

Pada kesempatan itu hadir Rektor Universitas Gorontalo Sofyan Abdullah, Rektor Universitas Bina Mandiri Titin Dunggio, Rektor Universitas Bina Taruna Ellys Rachman, Ketua Stikes Baktara Hartati Inaku, Wakil Rektor Universitas Gorontalo Dikson Yunus, Wakil Rektor Universitas Pohuwato Haris Hasan, Ketua Dewas Universitas Gorontalo Robby Hunawa, Ketua Yayasan Bina Taruna Sri N Rachman, dan Ibrahim Ahmad dari Aptisi Gorontalo.

Ada banyak yang ingin kami sampaikan tentang permasalahan pendidikan tinggi di Gorontalo.

Posisi Strategis Gorontalo

Sementara itu, Rachmat Gobel mengatakan, Gorontalo memiliki tanah yang subur. Saat ini Gorontalo menjadi salah satu sentra penghasil jagung di Indonesia.

Selain itu, Gorontalo berada di Teluk Tomini yang dikenal memiliki kekayaan laut, khususnya ikan tuna yang menjadi komoditas ekspor. Gorontalo juga berada di pesisir Laut Sulawesi, menghadap ke Filipina, Tiongkok, Korea, Taiwan, Hongkong, Vietnam, dan Jepang. Karena itu Gorontalo memiliki dua pelabuhan, yaitu pelabuhan yang menghadap di dua sisi tersebut.

Rachmat Gobel
Wakil Ketua DPR RI, Rachmat Gobel saat menerima aspirasi APTISI Gorontalo di lantai IV gedung Nusantara III.[foto_istimewa]
“Sekarang sedang kita kembangkan Pelabuhan Anggrek yang menjadi pelabuhan internasional. Ini menjadi pintu ekspor. Pengembangan ini menelan investasi Rp 1,4 triliun dan akan menyerap 100 ribu tenaga kerja karena terintegrasi sebagai kawasan ekonomi khusus pangan. Di sini peran strategis dunia pendidikan dalam menyongsong masa depan Gorontalo,” katanya.

Lebih lanjut Rachmat Gobel mengajak dunia pendidikan tinggi di Gorontalo untuk mengembangkan diri dan menjadi bagian dari pengembangan masa depan Gorontalo.

“Saat ini Gorontalo masih menjadi salah satu provinsi termiskin di Indonesia. Kita harus tergerak untuk mengubahnya menjadi salah satu provinsi termakmur melalui ekonomi pangan dan kemajuan pendidikan…,”

“Jadi, selain menjadi lumbung pangan, Gorontalo juga harus menjadi pusat pendidikan di Indonesia timur. Saya mengajak dunia pendidikan di Gorontalo untuk melakukan kerja sama dengan perguruan tinggi di luar yang lebih maju seperti di Jepang dan Turki,” katanya.

Pada kesempatan itu, Ketua APTISI Gorontalo, Dr. Azis Rachman menyampaikan bahwa pendidikan tinggi di Gorontalo membutuhkan mitra untuk menjadi tempat magang mahasiswa.

Selain itu, sekitar 40 persen mahasiswa di Gorontalo terhambat pada biaya pendidikan. Sedangkan Hartati Inaku menyampaikan bahwa dunia pendidikan tinggi di Gorontalo membutuhkan laboratorium kesehatan untuk pendidikan mahasiswa kesehatan.

Adapun Titin Dunggio menyampaikan pentingnya Gorontalo sebagai destinasi wisata. Terhadap semua aspirasi itu, Gobel menyampaikan akan meneruskannya ke komisi-komisi terkait agar bisa mendapat respons yang baik.

Namun ia mengingatkan, “Gorontalo harus punya konsep sendiri sesuai dengan kondisi dan potensi serta rencana Gorontalo. Juga harus membangun kemandirian”.(fp/habari.id)

Baca berita kami lainnya di

Tinggalkan Balasan