HABARI.ID, TULUNGAGUNG I Hampir 3 tahun, kursi Wakil Bupati Tulungagung belum juga terisi. Soal pengisian kekosongan jabatan politik ini, DPP PDI Perjuangan mulai menindaklanjutinya dengan melakukan penjaringan dan serangkaian tes, termasuk psikotes.
Ada dua orang bakal calon, Bambang AS (mantan LPMP Jawa Timur) dan Gatot Sunu (pengusaha Romo Wijoyo Group), punya peluang yang sama untuk mengisi kursi orang nomor 2 di kabupaten Tulungagung.
Tapi untuk memastikan siapa yang lebih layak dan pantas mengisi jabatan tersebut, keduanya harus mengikuti tes, termasuk tes psikologi.
Dan pada Selasa (23/02/2021), DPP PDI Perjuangan sudah mengadakan zoom meeting evaluasi terhadap kedua bakal calon Wakil Bupati Tulungagung ini.
Salah satu bakal calon Wakil Bupati Tulungagung, Bambang AS, menjelaskan tentang psikotes yang diikutinya. Ia mendapat waktu 4 jam untuk mengerjakan 8 item soal yang jumlahnya 100 soal, ada 60 dan ada yang 20 soal.
Dan Bambang AS, bisa menyelesaikan seluruh soal dengan sisa waktu sekitar satu setengah jam.
“Ada materi tentang kepemimpinan, ada juga tentang kebijakan. Jadi, jika saudara menjadi penguasa (pimpinan) daerah, maka harus bisa memberikan kontribusi tentang bagaimana cara mengatasinya …,”
“Dari sejumlah contoh kasus yang ada dalam psikotes itu, hanya ada pilihan ‘setuju’, ‘tidak setuju’, ‘sangat setuju’, ‘kurang setuju’ …,”
“Jadi, bacaannya memang luar biasa, karena soal psikologi memang begitu. Tidak hanya menguji konsistensi jawaban, tapi juga menguji dan mengetahui seperti apa karakter seseorang,” jelasnya.
Hasil Psikotes Jadi Dasar Rekomendasi DPP
Sebelum mengikuti ujian psikotes Bambang AS sempat mendapatkan pengarahan.
“Sebagaimana penyampaian Pak Djarot pada waktu pengarahan uji psikotes, bahwa ini akan menjadi dasar bagi DPP dalam menentukan siapa yang akan mendapat rekomendasi …,”
“Hasilnya tidak umumkan. Akan tetapi ini akan menjadi pertimbangan di tingkat pusat,” jelasnya.
Bambang AS juga menyampaikan pemberitahuan tentang ujian psikotes pagi sekitar pukul 7.51 WIB, Selasa (23/02/2021).
“Saya dapat pesan WhatsApp pagi sekitar jam 7.51 WIB, jam 8.00 WIB sudah mulai persiapan, jam 8.55 WIB tes sudah mulai,” terangnya.
Masih kata Bambang AS, kesulitan dalam tes psikologi, itu biasa. Dan itu tidak ada jawaban benar atau salah. Tetapi ini lebih kepada penilaian sikap seseorang, klasifikasi serta tipikal pimpinan dan mengukur kepribadian.
“Jika nantinya terpilih menjadi Wakil Bupati Tulungagung yang jelas saya evaluasi dulu. Dan peran seorang Wakil Bupati, harus berpijak pada kebijakan Bupati,” kata Bambang.(fal/habari.id)